Beranda DESTINASI WISATA PAPUA Gunung Botak Papua Barat: Lokasi, Harga Tiket, Jam Buka, Daya Tarik & Fasilitas
PAPUA

Gunung Botak Papua Barat: Lokasi, Harga Tiket, Jam Buka, Daya Tarik & Fasilitas

Gunung Botak

Wisatarakyat.com – Papua Barat selama ini dikenal dengan keindahan alamnya yang masih alami dan belum banyak tersentuh. Salah satu destinasi tersembunyi yang tengah mencuri perhatian adalah Gunung Botak, sebuah bukit eksotis yang terletak di Kabupaten Manokwari Selatan. Gunung ini menawarkan pesona lanskap alam yang unik, panorama laut Pasifik yang membentang luas, dan tantangan petualangan bagi para pencinta alam.

Berbeda dari destinasi wisata populer lain yang telah dikelola secara komersial, Gunung Botak justru menawarkan suasana alami tanpa banyak sentuhan manusia. Inilah yang menjadi daya tarik utamanya—keaslian dan keheningan alam Papua yang memikat.

Lokasi Gunung Botak Papua

Gunung Botak berada di Desa Yekwandi, Distrik Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat. Lokasinya cukup terpencil dan masih jauh dari hiruk-pikuk kota besar, sehingga memberikan nuansa petualangan yang kental bagi para pengunjung.

Untuk mencapai lokasi ini, pengunjung harus menempuh perjalanan darat dari Kota Manokwari. Meski jalur aksesnya belum sepenuhnya teraspal dan medannya berbukit, tantangan tersebut justru menjadi bagian dari pengalaman unik menuju Gunung Botak.

Disarankan menggunakan kendaraan roda empat berpenggerak 4WD, terutama saat musim hujan karena kondisi jalan bisa menjadi lebih berat. Keberadaan Gunung Botak yang langsung menghadap Samudera Pasifik juga menjadi daya tarik tersendiri. Selain mendaki, pengunjung akan merasakan kedekatan dengan laut yang begitu jernih dan masih alami.

Harga Tiket Gunung Botak Papua Barat

Berbeda dari tempat wisata komersial, Gunung Botak belum memiliki sistem tiket masuk resmi. Tidak ada loket atau tarif yang di tetapkan oleh pengelola. Sebagian besar pengunjung biasanya hanya memberikan donasi sukarela kepada warga lokal atau membayar jasa pemandu jika di perlukan. Hal ini menunjukkan bahwa Gunung Botak masih murni sebagai destinasi wisata berbasis masyarakat.

Jam Operasional

Jam operasional pun tidak di tentukan secara khusus, mengingat ini adalah kawasan alam terbuka. Namun, demi kenyamanan dan keamanan, di sarankan untuk memulai pendakian sejak pagi hari dan turun sebelum malam tiba. Pencahayaan alami serta cuaca cerah sangat membantu dalam perjalanan menyusuri jalur pendakian yang belum di lengkapi fasilitas penerangan.

Daya Tarik Gunung Botak Papua Barat

Meskipun disebut “Gunung Botak”, nama ini bukan tanpa alasan. Dari kejauhan, puncaknya tampak gundul dan tidak di tumbuhi pepohonan tinggi seperti gunung pada umumnya. Namun begitu di dekati, pengunjung akan menemukan vegetasi berupa semak belukar dan padang rumput liar yang menyelimuti bukit ini. Justru inilah yang membuat Gunung Botak tampil unik di bandingkan lanskap pegunungan lainnya.

Dari puncak Gunung Botak, mata akan dimanjakan oleh panorama Samudera Pasifik yang membentang luas, birunya laut yang jernih, dan jalur-jalur kecil yang meliuk di kaki gunung. Pemandangan ini sangat memukau, apalagi saat cuaca cerah dan langit bersih dari awan.

Tak hanya itu, sisi tebing Gunung Botak yang mengarah langsung ke pantai menampilkan lanskap dramatis. Hamparan pasir putih dan suara ombak yang menghantam batu karang menambah kesan alami yang sulit di temukan di tempat lain.

Selain pemandangan, Gunung Botak juga menjadi lokasi ideal untuk berbagai aktivitas petualangan. Mulai dari trekking, camping, hingga eksplorasi ke wilayah-wilayah sekitarnya, semuanya bisa di lakukan dengan bebas. Jalur pendakian yang menantang namun tidak terlalu ekstrem membuat gunung ini cocok untuk pendaki pemula maupun yang berpengalaman.

Fasilitas

Sebagai destinasi alam terbuka yang belum di kembangkan secara komersial, fasilitas di sekitar Gunung Botak masih sangat terbatas. Tidak terdapat warung makan, toilet umum, maupun tempat beristirahat permanen di area pendakian. Oleh karena itu, setiap pengunjung sangat di anjurkan untuk membawa perlengkapan pribadi seperti tenda, makanan, air minum, dan kebutuhan dasar lainnya.

Untuk urusan akomodasi, pengunjung dapat mencari penginapan atau homestay di desa terdekat. Meski informasinya masih minim, beberapa warga di ketahui membuka rumahnya untuk wisatawan sebagai tempat beristirahat secara informal.

Di sisi lain, beberapa upaya pengembangan mulai di lakukan, termasuk peningkatan infrastruktur desa dan pemasangan layanan internet berbasis Starlink untuk memperkuat sinyal komunikasi. Pemerintah daerah bersama warga setempat juga berencana membenahi pintu masuk kawasan wisata dan sarana penunjang lainnya agar dapat menjangkau lebih banyak wisatawan di masa depan.

Sebelumnya

Inspirasi 13 Gaya Potongan Rambut Pria 2025 yang Bikin Penampilan Makin Maksimal

Selanjutnya

7 Kuliner Bojonegoro yang Wajib Dicoba Saat Liburan!

Wisata Rakyat