Beranda WISATA KULINER 5 Sop Buntut Legendaris di Jakarta yang Konsisten Lezat dari Masa ke Masa
WISATA KULINER

5 Sop Buntut Legendaris di Jakarta yang Konsisten Lezat dari Masa ke Masa

Gambar : RRI

Wisatarakyat.com – Jakarta tidak pernah kehabisan cerita soal kuliner legendaris, salah satunya sop buntut. Hidangan berbahan dasar buntut sapi ini bukan sekadar menu makan siang atau malam, melainkan juga bagian dari memori kolektif warga ibu kota. Perpaduan kuah hangat yang gurih dengan tekstur daging empuk membuat sop buntut tetap relevan di tengah maraknya tren kuliner modern.

Menariknya, sejumlah rumah makan sop buntut di Jakarta mampu bertahan puluhan tahun tanpa banyak mengubah resep. Konsistensi rasa, teknik memasak perlahan, serta pemilihan bahan baku berkualitas menjadi kunci utama. Tak heran, hidangan ini digemari lintas generasi, termasuk oleh kalangan profesional dan pejabat negara.

Berikut lima rekomendasi sop buntut legendaris di Jakarta yang dikenal stabil menjaga kualitas rasa dan pantas masuk daftar tujuan kuliner Anda.

1. Sop Buntut Cut Meutia, Ikon Kuliner Menteng Sejak 1970

Nama Sop Buntut Cut Meutia sudah lama melekat sebagai salah satu ikon kuliner kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Berdiri sejak awal 1970-an, warung kaki lima ini dikenal karena pendekatan memasaknya yang sederhana namun presisi.

Kuah beningnya terasa bersih dengan rasa kaldu alami tanpa dominasi rempah berlebihan. Proses perebusan yang panjang membuat buntut sapi empuk dan tidak berbau, sekaligus menjaga cita rasa daging tetap utuh. Dalam satu porsi, sop buntut disajikan bersama emping, sambal, dan perasan jeruk nipis sebagai penyeimbang rasa.

Dengan harga sekitar Rp 50.000 per porsi, tempat ini kerap disebut sebagai contoh kuliner legendaris yang mampu bertahan karena kualitas, bukan sekadar nostalgia. Bahkan, pelanggan setianya datang dari berbagai latar belakang, termasuk tokoh publik yang telah menikmati sajian ini sejak puluhan tahun lalu.

2. Sop Buntut Ibu Samino, Resep Klasik yang Bertahan Lebih dari Lima Dekade

Beroperasi sejak 1973, Sop Buntut Ibu Samino menjadi salah satu rujukan utama pencinta sop buntut di Jakarta Selatan. Daya tarik utamanya terletak pada fleksibilitas menu yang ditawarkan, tanpa mengorbankan rasa dasar yang sudah dikenal luas.

Pengunjung dapat memilih buntut rebus berkuah bening, buntut goreng, hingga buntut bakar yang disajikan terpisah dengan kuah. Semua varian mempertahankan karakter kaldu yang gurih dan daging yang empuk.

Berlokasi di Grogol Utara, tempat makan ini dikenal ramah di kantong dengan harga mulai Rp 50.000 per porsi. Konsistensi rasa selama puluhan tahun menjadikan Sop Buntut Ibu Samino sebagai contoh sukses kuliner rumahan yang berkembang tanpa kehilangan identitas.

3. Sop Buntut Iga Sapi ABA, Andalan Santap Siang di Pusat Kota

Di kawasan Tanah Abang dan Permata Hijau, Sop Buntut Iga Sapi ABA dikenal sebagai pilihan favorit untuk makan siang yang mengenyangkan. Keunggulan utama terletak pada kuah kaldunya yang terasa lebih “berisi”, hasil rebusan tulang dan daging dalam waktu lama.

Seporsi sop buntut di sini dilengkapi sayuran segar, irisan tomat, serta taburan daun bawang yang menambah aroma. Potongan buntut sapi disajikan dalam ukuran cukup besar, membuat satu porsi terasa memadai tanpa perlu tambahan lauk.

Dengan harga mulai Rp 47.000, Sop Buntut ABA kerap dianggap memiliki keseimbangan ideal antara harga, porsi, dan kualitas rasa, terutama bagi pekerja di area pusat bisnis Jakarta.

4. Sop Buntut Ibu Henny, Cita Rasa Gurih dengan Banyak Pilihan Varian

Sop Buntut Ibu Henny menawarkan pengalaman berbeda melalui karakter kuahnya yang lebih kental dan gurih. Penggunaan buntut sapi berlemak memberikan sensasi rasa yang kuat, cocok bagi pencinta sop buntut dengan profil kaldu yang bold.

Selain varian klasik, tersedia pula pilihan rasa seperti rica-rica, cabe hijau, hingga buntut bakar. Pengunjung juga dapat memilih jenis buntut sapi, baik lokal maupun impor dari Australia, sesuai preferensi dan anggaran.

Harga yang ditawarkan mulai Rp 65.000 untuk buntut lokal dan Rp 110.000 untuk buntut impor. Dengan beberapa cabang di Jakarta, termasuk Kelapa Gading, Sop Buntut Ibu Henny menjadi alternatif menarik bagi mereka yang ingin variasi rasa dalam satu tempat.

5. Sop Buntut MaBesar, Porsi Besar untuk Pecinta Kuliner Mangga Besar

Kawasan Mangga Besar identik dengan pilihan kuliner beragam, termasuk Sop Buntut MaBesar yang dikenal karena porsinya yang relatif besar. Daging buntut dimasak hingga empuk, berpadu dengan kuah kaldu gurih yang tidak terasa berlebihan.

Selain sop buntut sebagai menu utama, banyak pengunjung melengkapi santapan dengan menu pendamping seperti nasi bakar cakalang dan bakwan jagung. Kombinasi ini membuat pengalaman makan terasa lebih lengkap dan mengenyangkan.

Dengan harga sekitar Rp 75.000 per porsi, Sop Buntut MaBesar sering dipilih sebagai tempat makan siang maupun makan malam bagi mereka yang ingin menikmati hidangan berat dengan rasa konsisten.

Kesimpulan

Keberadaan sop buntut legendaris di Jakarta membuktikan bahwa kekuatan kuliner tidak selalu terletak pada inovasi ekstrem, melainkan pada konsistensi rasa dan kepercayaan pelanggan. Dari warung kaki lima hingga rumah makan keluarga, setiap tempat memiliki karakter unik yang memperkaya peta kuliner ibu kota.

 

Sebelumnya

Mürren, Desa Bebas Kendaraan di Swiss yang Menyuguhkan Harmoni Alam Alpen

Selanjutnya

Imunisasi Anak Berperan Penting Menurunkan Angka Penyakit Menular, Namun Kepatuhan Masih Rendah: Seberapa Berbahaya?

Wisata Rakyat