5 Tempat Es Krim Legendaris di Jakarta yang Wajib Dicoba Pencinta Kuliner
Wisatarakyat.com – Jakarta dikenal sebagai kota dengan ragam kuliner modern, namun di balik hiruk pikuk dessert kekinian, masih ada sejumlah pembuat es krim klasik yang mempertahankan resep lama. Tidak sekadar menawarkan rasa manis dan nostalgia, beberapa di antaranya bahkan memiliki perjalanan panjang sejak sebelum Indonesia merdeka.
Menariknya, keberadaan kedai-kedai ini tidak hanya bertahan karena rasa, tetapi juga karena hubungan emosional masyarakat terhadap memori masa kecil, tradisi keluarga, dan pengalaman kuliner yang tidak tergantikan.
Berikut lima tempat es krim jadul yang menonjol berkat sejarah, resep turun-temurun, dan karakter rasa yang tetap konsisten dari masa ke masa.
1. Swanie Ice Cream – Pelopor Es Krim Tart Rumahan di Jakarta Utara
Di kawasan Kelapa Gading, Swanie Ice Cream menjadi salah satu tujuan favorit pencinta es krim bentuk tart yang sempat populer pada era 90-an. Usaha rumahan yang dirintis Robert dan Ratna sejak 2002 ini bermula dari eksperimen membuat es krim dengan mesin rakitan sendiri.
Keunikan Swanie terletak pada penampilan es krimnya yang menyerupai kue tart lengkap dengan dekorasi topping. Tersedia lebih dari belasan varian rasa, mulai dari Neapolitan hingga Cookies and Cream. Harga per slice sekitar Rp 35.000, sementara versi tart dijual mulai Rp 300.000.
Meski terkesan sederhana, Swanie tetap diminati karena mempertahankan cita rasa klasik yang sulit ditemukan pada produk es krim pabrikan.
2. Ragusa Es Italia – Ikon Kuliner Jakarta yang Eksis Sejak 1932
Ragusa Es Italia di Gambir termasuk salah satu kedai es krim tertua di Jakarta. Sejak didirikan oleh keluarga Italia pada 1932, Ragusa selalu dikenal dengan teknik pembuatan es krim bergaya Italia lama yang tidak menggunakan bahan pengawet.
Menu andalannya seperti Spaghetti Ice Cream dan Banana Split kembali populer setelah marak dibagikan di media sosial. Teksturnya lembut dan tidak terlalu manis, ciri khas es krim autentik era 1930-an.
Dengan harga mulai Rp 25.000, Ragusa bukan hanya tempat kuliner, tetapi juga tujuan wisata sejarah karena bangunannya masih mempertahankan nuansa lawas.
3. Es Krim Tjanang – Legenda Tanpa Kedai yang Bertahan Sejak 1950-an
Berlokasi di Cikini Raya, es krim Tjanang dikenal unik karena tidak memiliki gerai khusus. Produk es krimnya hanya dijual melalui kotak pendingin dan dapat dibeli take away di area Hotel Cikini dengan harga sekitar Rp 18.000 per cup.
Usaha yang dimulai Sim Fie pada 1950-an ini memiliki cerita panjang, termasuk pernah terlibat dalam penyediaan es krim untuk ajang olahraga GANEFO pada 1963. Presiden Soekarno disebut-sebut sebagai salah seorang penggemarnya.
Kini usaha ini diteruskan Yenie Lie, putri sang pendiri, yang masih mempertahankan resep lama tanpa mengubah karakter utama rasanya.
4. Es Krim Baltic – Kedai Kecil Berusia Lebih dari 80 Tahun
Masih di kawasan Cikini, Es Krim Baltic yang berdiri sejak 1939 menjadi salah satu tempat makan kecil yang mempertahankan kesederhanaan. Meski kapasitas kedainya hanya sekitar 10 orang, pengunjung selalu berdatangan untuk mencoba es krim cup dan stik yang diproduksi langsung di tempat.
Rasa yang ditawarkan cukup beragam, mulai dari vanila, cokelat, mocca, hingga pilihan klasik seperti kacang hijau dan kopyor. Teksturnya cenderung padat dengan aroma susu yang kuat, ciri khas es krim rumahan tempo dulu. Harga mulai Rp 12.000 menjadikannya salah satu kuliner legendaris yang ramah di kantong.
5. Restoran Tropik – Sajian Es Krim Khas Pasar Baru Sejak 1950
Bagi warga Jakarta lama, Pasar Baru identik dengan satu nama: Restoran Tropik. Tempat ini sudah beroperasi sejak 1950 dan pada awalnya hanya menjual es krim sebelum berkembang menjadi restoran keluarga.
Menu es krim klasik Tropik disajikan dalam wadah kaca dengan kombinasi cokelat, vanila, wafer, kacang halus, dan susu kental. Semua dibuat homemade tanpa bahan pengawet. Dengan harga sekitar Rp 35.000, Tropik menawarkan atmosfer nostalgic yang sudah jarang ditemukan di restoran masa kini.
Penutup
Keberadaan es krim jadul di Jakarta bukan sekadar soal kuliner. Setiap kedai menyimpan cerita panjang tentang perjalanan keluarga, teknik tradisional, dan warisan gastronomi yang bertahan lintas generasi. Bagi pencinta kuliner klasik, lima rekomendasi ini bisa menjadi pengalaman unik untuk merasakan kembali jejak cita rasa masa lampau di tengah hiruk pikuk kuliner modern ibu kota.











