Beranda DESTINASI WISATA MALUKU Benteng Duurstede Maluku Tengah: Lokasi, Harga Tiket, Jam Buka, Daya Tarik & Fasilitas
MALUKU

Benteng Duurstede Maluku Tengah: Lokasi, Harga Tiket, Jam Buka, Daya Tarik & Fasilitas

Benteng Duurstede

Wisatarakyat.com – Indonesia merupakan negeri yang kaya akan peninggalan sejarah kolonial, dan salah satu saksi bisu dari masa penjajahan yang masih berdiri tegak hingga kini adalah Benteng Duurstede. Terletak di Pulau Saparua, Maluku Tengah, benteng ini tidak hanya menyuguhkan panorama laut yang memukau, tetapi juga menyimpan kisah perjuangan rakyat Maluku dalam melawan dominasi Belanda pada abad ke-19. Nilai historisnya yang kuat menjadikan benteng ini sebagai salah satu destinasi wisata budaya yang layak dikunjungi, terutama bagi mereka yang ingin memahami lebih dalam perjalanan panjang kemerdekaan Indonesia.

Lokasi Benteng Duurstede

Benteng Duurstede berada di Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Lokasinya cukup strategis, berdiri di atas bukit karang yang menghadap langsung ke Teluk Saparua. Dari ketinggian ini, pengunjung bisa menyaksikan bentangan laut biru yang membingkai benteng tua berarsitektur kolonial khas Belanda. Untuk menuju ke sini, wisatawan biasanya menempuh perjalanan dari Kota Ambon menuju Pelabuhan Tulehu, kemudian melanjutkan perjalanan laut dengan kapal cepat menuju Pulau Saparua. Dari pelabuhan Saparua, benteng ini bisa dijangkau dalam waktu sekitar 15 menit berkendara.

Harga Tiket Benteng Duurstede

Informasi mengenai harga tiket masuk ke Benteng Duurstede memang masih bervariasi. Beberapa wisatawan menyebutkan bahwa mereka dapat mengakses kawasan benteng tanpa di kenakan biaya, sementara pengunjung lain menyebutkan tarif masuk sebesar Rp20.000 per orang. Perbedaan ini dimungkinkan karena adanya kebijakan lokal yang bisa berubah sewaktu-waktu. Oleh karena itu, disarankan bagi wisatawan untuk mengonfirmasi langsung kepada pengelola setempat atau masyarakat sekitar sebelum berkunjung.

Jam Operasional

Benteng Duurstede dapat di kunjungi setiap hari. Jam operasional umumnya di mulai sejak pagi hari. Sebagian sumber menyebutkan benteng di buka mulai pukul 06.00 hingga 18.00 WIT, sedangkan informasi lain menyebutkan mulai pukul 08.00 hingga 18.00 WIT. Walaupun perbedaannya tidak terlalu signifikan, bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana tenang dan pencahayaan terbaik untuk berfoto, datang di pagi hari tentu lebih di sarankan.

Daya Tarik Benteng Duurstede

1.      Napak Tilas Sejarah Perlawanan Kapitan Pattimura

Salah satu daya tarik utama dari Benteng Duurstede adalah keterkaitannya dengan perjuangan Kapitan Pattimura dan rakyat Maluku dalam melawan penjajahan Belanda pada tahun 1817. Benteng ini menjadi basis pertempuran penting dalam sejarah Indonesia, di mana semangat perjuangan dan keberanian rakyat Saparua berkobar hebat. Di kawasan ini pula, memori kolektif mengenai pahlawan nasional Thomas Matulessy atau Pattimura terus dijaga dan dikenang.

2.      Arsitektur Kolonial Belanda yang Masih Terjaga

Benteng Duurstede merupakan peninggalan masa kolonial yang dibangun oleh Belanda pada abad ke-17. Struktur bangunannya yang kokoh dengan bentuk oval, dinding tebal, serta posisi strategis di atas bukit menandakan fungsi utamanya sebagai pos pertahanan laut. Di dalam kawasan benteng, masih dapat ditemukan ruangan-ruangan asli seperti kantor, tempat tinggal staf, gudang logistik, serta ruang tahanan.

3.      Pos Pengintai dan Meriam

Bagian barat dan timur benteng di lengkapi dengan pos pengintai yang dulunya berfungsi untuk mengamati pergerakan musuh dari laut. Di sisi selatan, beberapa meriam asli masih tersisa dan menjadi pengingat akan peran penting benteng dalam mempertahankan wilayah dari serangan musuh.

4.      Museum Sejarah dan Tugu Peringatan

Kawasan benteng kini juga di lengkapi dengan museum kecil yang berisi diorama serta dokumentasi perjuangan rakyat Saparua. Di museum ini, pengunjung bisa melihat berbagai artefak, foto, dan catatan sejarah mengenai perlawanan Pattimura dan rakyatnya. Tak jauh dari museum, terdapat tugu peringatan yang di bangun untuk mengenang keberanian rakyat Maluku dalam memperjuangkan kemerdekaan.

5.      Panorama Teluk Saparua

Bagi pengunjung yang gemar fotografi atau sekadar ingin bersantai sembari menikmati suasana, benteng ini menawarkan pemandangan yang luar biasa indah. Letaknya yang menghadap langsung ke Teluk Saparua memberikan kesan dramatis, terutama saat matahari terbit atau terbenam. Kombinasi bangunan kolonial tua dan lanskap laut menciptakan nuansa historis yang sangat kuat.

Fasilitas

Walaupun Benteng Duurstede belum di lengkapi dengan fasilitas modern yang lengkap seperti tempat wisata kota besar, sejumlah sarana penunjang wisata tetap tersedia. Di antaranya:

  • Ruang Peninjauan dan Spot Foto
  • Diorama dan Artefak Sejarah
  • Sisa Meriam Asli dan Pos Pengawas
  • Bangunan Otentik

Namun, pengunjung tidak akan menemukan fasilitas seperti ruang seminar, perpustakaan, atau layanan Wi-Fi seperti yang biasa di temui di museum besar seperti Benteng Vredeburg di Yogyakarta. Hal ini justru menambah keaslian suasana dan memberikan pengalaman yang lebih otentik dalam mengenang perjuangan masa lalu.

Sebelumnya

Rahasia Lezat Sego Sadukan, Makanan Khas Jawa yang Bikin Nagih!

Selanjutnya

5 Makanan Tradisional Jombang yang Mulai Langka tapi Masih Eksis!

Wisata Rakyat