Beranda WISATA KULINER Fakta Menarik Jenang Krasikan, Jajanan Tradisional Favorit Keluarga Indonesia!
WISATA KULINER

Fakta Menarik Jenang Krasikan, Jajanan Tradisional Favorit Keluarga Indonesia!

Jenang Krasikan

Wisatarakyat.com – Di tengah gempuran jajanan modern, Jenang Krasikan tetap memegang teguh posisinya sebagai salah satu kuliner tradisional favorit. Namun, jauh di balik rasa manis legit dan teksturnya yang kenyal, tersimpan makna filosofis yang mendalam, menjadikannya lebih dari sekadar makanan.

Tidak seperti jenang pada umumnya yang lembut dan pulen, Jenang Krasikan memiliki karakter unik. Teksturnya yang padat dan kenyal, serta warnanya yang kecoklatan, memberikan sensasi berbeda saat disantap. Keunikan ini berasal dari cara pembuatannya yang teliti, menggunakan beras ketan, gula merah, dan santan kelapa yang di masak dalam waktu lama.

Filosofi di Balik Kehadiran Jenang Krasikan

Jenang Krasikan kerap di sajikan dalam upacara adat dan acara penting, seperti pernikahan, syukuran, atau pertemuan keluarga besar. Hal ini bukan tanpa alasan. Kuliner ini di percaya sebagai simbol persatuan dan perekat hubungan. Teksturnya yang lengket dan padat di ibaratkan sebagai hubungan kekerabatan yang erat, sulit di pisahkan, dan selalu terjalin.

Selain itu, proses pembuatannya yang membutuhkan kesabaran dan kerja sama mencerminkan nilai-nilai luhur. Untuk menghasilkan Jenang Krasikan yang sempurna, adonan harus terus di aduk tanpa henti selama berjam-jam. Proses ini melambangkan ketekunan dan gotong royong, di mana setiap anggota keluarga harus saling bahu-membahu untuk mencapai tujuan bersama.

Mengapa Disebut “Krasikan”?

Nama “Krasikan” sendiri di perkirakan berasal dari istilah dalam Bahasa Jawa, “ngrasake” atau “merasakan”. Hal ini mengacu pada cara menikmati Jenang Krasikan yang tidak bisa terburu-buru. Setiap gigitannya harus dinikmati perlahan untuk merasakan perpaduan rasa manis legit gula merah, gurihnya santan, dan aroma harum dari beras ketan.

Dengan demikian, menyantap kuliner ini bukan hanya tentang memuaskan selera, tetapi juga tentang meresapi setiap makna di dalamnya. Ia adalah warisan kuliner yang mengajarkan kita untuk menghargai proses, kebersamaan, dan kekerabatan.

Kini, kuliner ini masih bisa di temukan di berbagai toko oleh-oleh atau pasar tradisional. Ketika Anda mencicipinya, ingatlah bahwa di tangan Anda, bukan hanya ada sepotong makanan, melainkan juga sepotong warisan budaya yang kaya akan makna.

Sebelumnya

Kerupuk Palung, Camilan Khas Nelayan yang Kini Jadi Favorit Anak Muda!

Selanjutnya

Rammang-Rammang Sulawesi Selatan: Lokasi, Harga Tiket, Jam Buka, Daya Tarik & Fasilitas

Wisata Rakyat