Masjid Wapauwe Maluku: Lokasi, Harga Tiket, Jam Buka, Daya Tarik & Fasilitas

Wisatarakyat.com – Masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga saksi bisu perjalanan sejarah dan peradaban Islam di Nusantara. Salah satu bangunan bersejarah yang menyimpan nilai religius sekaligus budaya yang tinggi adalah Masjid Tua Wapauwe. Berlokasi di Pulau Ambon, tepatnya di Desa Kaitetu, Kabupaten Maluku Tengah, masjid ini diyakini sebagai salah satu yang tertua di Indonesia. Dibangun pada tahun 1414 Masehi, Masjid Wapauwe tidak hanya menarik karena usianya, namun juga karena kisah dan keunikan arsitekturnya yang masih lestari hingga kini.
Lokasi Masjid Wapauwe
Masjid Tua Wapauwe terletak di Desa Kaitetu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Akses menuju lokasi memang memerlukan sedikit usaha, terutama bagi wisatawan dari luar daerah. Dari Kota Ambon, perjalanan dapat di tempuh melalui jalur darat selama kurang lebih dua jam. Meski letaknya berada di kawasan perdesaan, Desa Kaitetu memiliki nilai historis tinggi karena menjadi salah satu titik awal penyebaran Islam di wilayah timur Indonesia.
Lingkungan sekitar masjid masih sangat asri dan jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Pemandangan hijau dan udara yang sejuk membuat pengalaman berkunjung menjadi lebih menyenangkan, terutama bagi mereka yang ingin melakukan wisata religi sambil menelusuri jejak sejarah Islam.
Harga Tiket Masjid Wapauwe
Masjid Tua Wapauwe tidak memberlakukan tiket masuk bagi pengunjung. Sebagai tempat ibadah, masyarakat umum dapat mengakses masjid ini secara gratis. Namun, pengunjung tetap di harapkan menjaga ketenangan dan kesopanan selama berada di area masjid, mengingat fungsinya yang utama sebagai tempat suci umat Muslim.
Tidak jarang juga wisatawan di sambut oleh warga sekitar yang dengan ramah menjelaskan sejarah masjid, bahkan menunjukkan koleksi manuskrip kuno yang masih tersimpan dengan baik. Meskipun tidak di wajibkan, memberikan donasi sukarela kepada pengurus masjid atau warga lokal bisa menjadi bentuk dukungan terhadap pelestarian bangunan bersejarah ini.
Jam Operasional
Tidak terdapat informasi resmi mengenai jam operasional Masjid Wapauwe. Namun, sebagaimana masjid pada umumnya, tempat ini terbuka untuk umum terutama saat waktu shalat. Pengunjung yang ingin datang sebaiknya menyesuaikan waktu kunjungan dengan waktu ibadah agar tidak mengganggu aktivitas keagamaan masyarakat setempat.
Menariknya, masjid ini juga menjadi lokasi pelaksanaan tradisi adat yang di sebut Upacara Penggantian Atap, yang rutin dilakukan pada tanggal 8 Januari, dan menjadi momen penting dalam kalender budaya masyarakat sekitar. Jika berkunjung pada waktu tersebut, pengunjung bisa menyaksikan perpaduan antara nilai keislaman dan budaya lokal yang masih terjaga hingga kini.
Daya Tarik Masjid Wapauwe
Daya tarik utama Masjid Wapauwe terletak pada sejarah panjang dan kelangkaan arsitektur tradisionalnya. Di bangun tanpa paku dan pasak, seluruh bagian masjid di rakit menggunakan sistem kayu lepas-pasang. Atapnya terbuat dari gaba-gaba, yaitu pelepah sagu yang di susun rapat, serta di hiasi dengan rumbai yang menambah kesan klasik nan sakral.
Tidak hanya itu, masjid ini juga menyimpan manuskrip Al-Qur’an tulisan tangan yang sangat langka. Dua mushaf bersejarah yang masih tersimpan rapi masing-masing selesai di tulis pada tahun 1550 dan 1590. Selain mushaf, terdapat pula manuskrip khutbah Jumat dari tahun 1661 dan kitab Barzanzi, yang sering digunakan dalam kegiatan keagamaan masyarakat.
Bagi penikmat sejarah, keberadaan manuskrip kuno ini menjadi daya tarik intelektual tersendiri. Tidak semua pengunjung dapat melihatnya secara langsung. Namun dengan izin khusus dan pendekatan yang baik kepada penjaga masjid atau tokoh adat, koleksi tersebut bisa di perlihatkan secara terbatas.
Fasilitas
Sebagai bangunan yang berfungsi utama sebagai tempat ibadah. Masjid Tua Wapauwe di lengkapi dengan fasilitas dasar seperti ruang salat dan tempat wudhu. Meskipun tidak se-modern masjid perkotaan, fasilitas di sini cukup memadai untuk menunjang kegiatan keagamaan. Beberapa sumber juga menyebutkan adanya sumur tua dan kamar kecil yang masih digunakan oleh masyarakat sekitar.
Namun, penting untuk di catat bahwa fasilitas umum seperti toilet modern. Tempat parkir luas, atau kantin belum tersedia dalam skala besar. Karena itu, pengunjung di sarankan untuk mempersiapkan kebutuhan pribadi sebelum tiba di lokasi. Terutama bagi yang membawa keluarga atau rombongan besar.
Bagi yang ingin berlama-lama, ada pula beberapa rumah warga di sekitar masjid yang menyediakan tempat beristirahat secara informal. Warga sekitar di kenal sangat ramah dan terbuka terhadap wisatawan, khususnya mereka yang datang untuk tujuan religi dan edukatif.