Wisatarakyat.com – Piknik bersama keluarga atau teman menjadi pilihan yang tepat untuk menghilangkan Lelah dan penatnya kegiatan sehari-hari, perlu kiranya untuk menjadwalkan agenda jalan-jalan untuk merefresh suasana, nah bagi kamu yang ingin piknik dan sekaligus belajar tentang sejarah-sejarah purbakala meseum purba sangiran sangat di rekomendasikan untuk kamu.
Sejarah Museum Purbakala Sangiran
Meseum purba sangiran adalah salah satu warisan dunia yang di tetapkan oleh UNESCO pada tanggal 6 Desember 1996, meseum ini terletak di jawa tengah yang meliputi dua kabupaten sekaligus yaitu kebupaten sragen dan kabupaten karanganyar.
Pada tahun 1997 meseum prasejarah didirikan di situs sangiran, dan sebelum adanya museum ini, fosil-fosil purbakala berada di rumah kepala desa krikilan yang menjabat pada saat itu yang bernama pak tono marsono, karna saking banyknya fosil-fosil yang di temukan, dan rumah kepala desa tidak muat lagi untuk menampung , maka di dirikanlah meseum prasejarah sangiran dengan tema “ Apresiasi Sejarah Peradaban Manusia “ .
kedatangan para peneliti ke Indonesia menjadi awal di kenalnya sangiran oleh dunia pada tahun 1883 Eugane Dubois pernah datang untuk meneliti di sangiran akan tetapi hasil penilitianya tidak sesuai harapan, dan pindah ke lokasi lain.
Kemudian pada saat itu dubois menemukan fosil pithecanthrpus erectus di trinil ngawi, sedangkan peneliti yang datang ke sangiran adalah Von Koenigswald yang telah menemukan fosil Homo erectus, dan juga fosil binatang, berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa, penyebaran homo erectus berada di sekitar daerah trinil, Sambungmacan, Mojokerto dan Ngandong, manusia purba punah diperkirakan karna adanya hujan meteorit, letusan gunung Merapi dan juga perubahan lingkungan yang sangat drastis.
Lokasi Museum Purba sangiran
Museum Purbakala Sangiran terletak di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen Provinsi Jawa Tengah, di sarankan untuk pengunjung menggunakan kendaraan pribadi atau sewa karna memang belum ada transportasi umum menuju sangiran, dan untuk menuju ke lokasi bisa melalui rute yang di rekomendasikan google map :
Harga Tiket Museum Purba sangiran
Harga tiket masuk museum purbakala sangiran sangatlah murah pengunjung cukup membayar Rp. 10.000 dan Rp.15.000 untuk wisatwan mancanegara
Catatan : harga tiket dan jam oprasional bisa berubah sesuai dengan kebijakan pengelola
Jam Operasional
Jam buka : 08.00 – 16.000
Daya Tarik
Museum purba sangiran menyajikan informasi tentang peradaban manusia purba, museum ini memiliki klaster dengan tema yang berbeda-beda, klaster krikilan adalah visitor center yang memberikan informasi terkait situs sangiran secara lengkap.
Klaster dayu adalah klaster yang menyajikan informasi tentang lapisan-lapisan tanah (stratigrafi) purba beserta temuan dan juga rekontruksinya, klaster ngebung adalah klaster yang menyajikan informasi tentang awal penggalian situs sangiran yang sistematis, dan yang terakhir klaster bukuran adalah klaster yang berisi informasi tentang manusia purba.
Dengan infonya yang sangat lengkap tentang manusia purba museum sangiran sangat cocok untuk di jadikan tujuan wisata edukasi para pelajar agar lebih mengenal tentang peradaban pada zaman purba, dan bahkan para pelajar bisa berinteraksi langsung dengan fosil-fosil manusia purba yang di temukan.
Selain sebagai objek wisata museum ini juga sangat potensial untuk menjadi tempat penelitian berbagai disiplin ilmu seperti geologi, arkeologi dan paleotologi, penelitian-penelitian yang bisa di lakukan diantaranya adalah meneliti tentang fosil-fosil hewan purba, sejarah peradaban manusia purba sangiran dan lain-lain, dan untuk kamu yang punya hobi berfoto-foto museum sangiran memiliki banyak spot foto yang bagus yang bisa kamu gunakan untuk mengabadikan moment sepesialmu disana dan kemudian di upload di social media.
Fasilitas
- Tempat parkir kendaraan
- Pusat informasi museum
- Pemandu museum profesional
- Toilet umum / mck
- Mushola
- Fasilitas air bersih
- Ruang audio visual
- Kios souvenir
- Tempat duduk
- Warung makanan
- Area satwa-satwa cantik
- Mess peneliti
- Gardu pandang
- Ruang pameran
- Spot foto instagenic