Wisatarakyat.com – Motor matic saat ini menjadi jenis kendaraan yang banyak diminati di Indonesia, hal ini karena motor matic dinilai mudah digunakan dalam berkendara, selain itu kendaraan ini juga lebih hemat bahan bakar, maka tidak mengherankan jika banyak orang lebih memilih jenis motor matic daripada motor bebek.

Namun demikian, jenis motor ini lebih banyak membutuhkan perawatan, karena merupakan jenis kendaraan yang memanfaatkan transmisi otomatis dari CVT (Continuously Variable Transmission) yang memiliki fungsi untuk meneruskan putaran yang dihasilkan oleh mesin motor pada bagian roda ban sehingga motor dapat berjalan dan digunakan dalam berkendara.

CVT akan bekerja secara otomatis pada mesin motor, akan tetapi kendaraan dengan menggunakan CVT juga memiliki resiko kerusakan yang jika tidak segera diperbaiki, maka motor akan mengalami kendali misalnya menimbulkan bunyi aneh ketika kendaraan digunakan dan bahkan bisa mogok sewaktu-waktu. Nah untuk menghindari kerusakan yang parah dalam artikel ini akan dibahas tanda-tanda yang muncul ketika terdapat kerusakan pada komponen CVT.

Tanda-Tanda Kerusakan Komponen CVT

Roller

Roller adalah komponen dalam CVT yang memiliki peran untuk mengatur putaran yang dihasilkan oleh mesin motor mulai kecapan rendah ke tinggi. Biasanya jarak tempuh ideal dalam menggunakan komponen ini adalah 20.000 – 24.000 Km setelah melebihi jarak tersebut roller mulai aus, yang berakibat munculnya getaran yang cukup keras dan berisik

Pulley

Jika kinerja motor tidak maksimal bisa jadi karena dipengaruhi oleh komponen pulley atau bisa disebut juga dengan rumah roller yang bermasalah. Hal ini karena pengguna motor terlalu sering membawa beban yang berlebih ketika berkendara sehingga mengakibatkan pulley cepat aus.

Kampas kopling

Ketika motor digunakan dan terdengar suara decitan yang berasal dari bagian transmisi, bisa jadi hal ini disebabkan oleh kompas kopling yang sudah aus. Untuk mengatasi permasalahan ini bisa dengan mengganti kampas kopling dengan yang baru supaya tidak mempengaruhi komponen mesin lainya.

Komponen V-Belt

V-Belt fungsinya mirip dengan rantai motor bebek, hanya saja komponen inu berbahan dasar karet dan lebih berbentuk seperti sabuk. Kerusakan pada v-Belt ditandai dengan suara berisik yang berasal dari dalam CVT.

Kinerja CVT yang bermasalah ini bisa mempengaruhi kenyamanan saat berkendara. Bahkan jika V-Belt mengalami gangguan bisa mengganggu komponen mesin lainya. Maka dari itu jika V-Belt bermasalah hendaknya langsung diganti dengan yang baru.

Gear Rasio CVT

Ketika berkendara kemudian terdengar bunyi dengungan yang keras, bisa jadi berasal dari dalam komponen CVT yaitu komponen gear rasio CVT yang terlalu lama digunakan.

Gear rasio CVT yang aus bisa disebabkan oleh oli yang jarang diganti sehingga kinerja gear menjadi terhambat, maka sebaiknya pastikan untuk selalu rutin dalam mengganti oli minimal 2 bulan sekali

Demikianlah penjelasan mengenai tanda-tanda kerusakan komponen CVT yang dibisa digunakan untuk mengantisipasi permasalah pada kendaraan motor matic sehingga dapat meminimalisir kerusakan yang lebih besar. untuk informasi lengkap mengenai pembahasan otomotif lainnya Anda bisa berkunjung ke stylesportif.com

 

Baca Juga : Komponen CVT dan Fungsinya Lengkap

Share: