Air Terjun Karmon Biak: Lokasi, Harga Tiket, Jam Buka, Daya Tarik & Fasilitas

Wisatarakyat.com – Papua dikenal luas akan kekayaan alamnya yang masih alami dan minim sentuhan modernitas. Di tengah hutan lebat dan perbukitan kapur yang membentang di bagian utara Kabupaten Biak Numfor, tersembunyi sebuah destinasi yang belum banyak tersorot media arus utama, Air Terjun Karmon. Tak sekadar menawarkan panorama eksotis, tempat ini juga menyimpan atmosfer menenangkan yang menjadikannya sangat cocok bagi wisatawan yang mencari ketenangan sekaligus petualangan alam.
Lokasi Air Terjun Karmon Biak
Air Terjun Karmon terletak di Kampung Karmon, Distrik Warsa, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua. Lokasinya berada sekitar 50 hingga 54 kilometer dari pusat Kota Biak. Perjalanan darat menuju destinasi ini memerlukan waktu kurang lebih satu hingga satu jam 45 menit, tergantung kondisi lalu lintas dan cuaca.
Uniknya, air terjun ini tidak terletak langsung di tepi jalan utama. Pengunjung harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sejauh 100 meter dari jalan Biak-Supiori. Jalur trekking yang dilalui melewati vegetasi hutan yang lebat dan jalur tanah yang sedikit menanjak, namun tetap bisa diakses oleh pemula selama berhati-hati.
Harga Tiket Air Terjun Karmon Biak
Bagi wisatawan yang ingin menikmati panorama Air Terjun Karmon, biaya masuk tergolong sangat terjangkau. Berdasarkan informasi terakhir yang tersedia, tiket masuk dipatok pada harga sekitar Rp 20.000 per orang. Meski nominal tersebut bisa berubah seiring waktu, harga ini masih jauh lebih murah jika dibandingkan dengan pengalaman wisata yang akan didapatkan di lokasi. Tiket masuk ini digunakan oleh pihak kampung untuk mendukung kegiatan pemeliharaan area wisata serta membantu pembangunan fasilitas sederhana di sekitar lokasi air terjun.
Jam Operasional
Air Terjun Karmon buka untuk umum setiap hari, dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIT. Pengunjung disarankan datang di pagi atau siang hari agar dapat menikmati suasana sejuk dan pencahayaan alami yang memperjelas keindahan tebing batu serta jatuhan air.
Datang terlalu sore sebaiknya di hindari karena keterbatasan penerangan serta medan perjalanan yang cukup menantang di malam hari. Selain itu, kondisi jalan setapak menuju air terjun akan semakin sulit dilalui saat hari mulai gelap atau saat musim hujan datang.
Daya Tarik Air Terjun Karmon Biak
1. Tebing Batu Kapur Berundak-Undak
Salah satu keunikan Air Terjun Karmon terletak pada formasi tebing batu kapur yang menjulang setinggi kurang lebih 30 meter. Tebing tersebut tampak berundak-undak secara alami, menciptakan pola yang begitu fotogenik saat air jatuh membentuk aliran seperti tirai. Struktur batu ini membuat air terjun terlihat bertingkat dan semakin dramatis saat debit air sedang tinggi.
2. Kolam Alami dengan Air Jernih
Di bagian bawah air terjun, terbentuk kolam alami yang menjadi tempat favorit pengunjung untuk bermain air atau sekadar merendam kaki. Air yang mengalir dari sumber di kawasan hutan tersebut terasa sangat sejuk dan menyegarkan, terlebih setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan. Kejernihan air di kolam ini menjadi salah satu daya tarik utama yang membuat wisatawan betah berlama-lama.
3. Suasana Hening yang Memanjakan Jiwa
Terletak jauh dari pemukiman padat dan kawasan komersial, Air Terjun Karmon menawarkan ketenangan yang sulit di temukan di tempat lain. Suara gemuruh air jatuh berpadu dengan kicauan burung hutan dan semilir angin membuat suasana di sini sangat cocok untuk relaksasi. Tidak berlebihan jika banyak pengunjung menyebut tempat ini sebagai “harta karun tersembunyi” di Papua.
Fasilitas
Sebagai destinasi wisata yang masih tergolong alami dan belum sepenuhnya di kembangkan secara komersial, fasilitas di Air Terjun Karmon masih terbatas. Oleh karena itu, pengunjung di sarankan untuk melakukan beberapa persiapan sebelum berangkat:
1. Membawa Bekal Sendiri
Di sekitar lokasi tidak terdapat warung atau kios makanan. Pastikan untuk membawa bekal makanan dan minuman secukupnya dari rumah atau dari pusat kota Biak.
2. Menggunakan Alas Kaki yang Sesuai
Medan perjalanan berupa tanah dan batuan kapur yang licin saat hujan. Penggunaan sepatu trekking atau sandal gunung sangat di sarankan agar lebih aman dan nyaman.
3. Kantong Sampah Pribadi
Karena belum tersedia tempat sampah permanen di area wisata, wisatawan di imbau untuk membawa kantong plastik sendiri guna menjaga kebersihan lingkungan.
4. Pendamping Lokal
Jika memungkinkan, datang bersama warga setempat atau pemandu lokal akan sangat membantu, khususnya bagi pengunjung pertama yang belum familiar dengan area hutan sekitar.
Meskipun belum di lengkapi dengan fasilitas modern, justru kesederhanaannya inilah yang menjadi daya tarik tersendiri. Sebuah petualangan yang tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga memberikan ketenangan bagi jiwa.