Bahaya Sengatan Ubur-Ubur terhadap Kulit dan Cara Mengatasinya

Wisatarakyat.com – Menikmati keindahan pantai sering kali menjadi pilihan favorit untuk berlibur. Namun, di balik pesonanya, terdapat ancaman tersembunyi yang perlu diwaspadai, yaitu sengatan ubur-ubur. Interaksi tak terduga dengan hewan laut ini dapat menimbulkan berbagai efek negatif pada kesehatan kulit dan tubuh secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi setiap pengunjung pantai untuk memahami risiko yang ditimbulkan serta langkah-langkah penanganan yang tepat jika tersengat ubur-ubur.
Ubur-ubur merupakan hewan laut yang memiliki tentakel panjang yang dilengkapi dengan sel penyengat bernama nematosis. Saat bersentuhan dengan kulit manusia, nematosis melepaskan racun yang dapat menyebabkan berbagai reaksi, mulai dari iritasi ringan hingga kondisi medis serius. Gejala umum yang sering muncul setelah tersengat menurut PAFI Indramayu meliputi rasa nyeri menyengat, kemerahan, gatal, dan ruam pada area kulit yang terkena. Dalam kasus tertentu, sengatan ubur-ubur dapat memicu reaksi sistemik seperti mual, muntah, diare, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri perut, mati rasa, kesemutan, hingga kejang otot.
Penanganan awal yang cepat dan tepat sangat krusial untuk mengurangi dampak negatif dari sengatan ubur-ubur. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menjauh dari air untuk mencegah sengatan lebih lanjut dan mengurangi risiko tenggelam akibat reaksi tubuh terhadap racun. Setelah berada di tempat yang aman, tentakel yang masih menempel pada kulit harus segera dihilangkan dengan menggunakan pinset atau sarung tangan. Hindari menyentuh tentakel secara langsung dengan tangan kosong untuk mencegah penyebaran racun lebih lanjut.
Langkah berikutnya adalah membilas area yang terkena sengatan dengan larutan cuka selama minimal 30 detik. Cuka membantu menonaktifkan sel penyengat yang belum melepaskan racunnya. Setelah itu, rendam area yang terkena dalam air hangat bersuhu 42–45°C selama 20 hingga 40 menit untuk meredakan nyeri dan mengurangi efek racun. Penggunaan obat topikal seperti krim hidrokortison atau lotion kalamin juga dapat membantu mengurangi rasa sakit dan gatal.
Mengompres area yang terkena dengan es juga dapat membantu meredakan nyeri dan pembengkakan. Namun, penting untuk dicatat bahwa beberapa metode tradisional seperti membilas luka dengan urine atau alkohol tidak disarankan karena dapat memperburuk kondisi atau memicu pelepasan racun lebih lanjut. Jika setelah melakukan langkah-langkah di atas gejala tidak kunjung membaik atau muncul tanda-tanda reaksi alergi berat seperti kesulitan bernapas, nyeri dada, atau penurunan kesadaran, segera cari pertolongan medis.
Untuk mencegah risiko tersengat ubur-ubur saat beraktivitas di pantai, sebaiknya mengenakan pakaian pelindung seperti pakaian renang yang menutupi sebagian besar tubuh untuk meminimalkan area kulit yang terpapar. Selalu perhatikan papan peringatan atau informasi dari petugas pantai mengenai keberadaan ubur-ubur di area tersebut. Jika mengetahui adanya ubur-ubur di perairan tertentu, sebaiknya hindari berenang atau beraktivitas di area tersebut.
Kesadaran dan pengetahuan mengenai bahaya sengatan ubur-ubur serta cara penanganannya dapat membantu mengurangi risiko dan memastikan pengalaman berlibur di pantai tetap menyenangkan dan aman.