Benteng Victoria Ambon: Lokasi, Harga Tiket, Jam Buka, Daya Tarik & Fasilitas

Wisatarakyat.com – Dalam perjalanan wisata sejarah di wilayah timur Indonesia, Benteng Victoria menjadi salah satu destinasi unggulan yang menyimpan segudang kisah masa lalu. Tak sekadar menjadi tempat rekreasi, benteng yang terletak di jantung Kota Ambon ini juga merekam berbagai peristiwa penting dalam perjalanan kolonialisme di Nusantara, menjadikannya sebagai situs yang tak hanya menarik secara visual, namun juga kaya akan nilai edukatif.
Lokasi Benteng Victoria Ambon
Benteng Victoria, atau yang secara historis dikenal sebagai Benteng Nieuw Victoria, berada di kawasan Uritetu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, tepatnya di Jl. Slamet Riyadi No.1. Letaknya yang berada di pusat kota membuat benteng ini mudah diakses dari berbagai titik. Dari Bandara Pattimura, waktu tempuh menuju lokasi hanya sekitar 45 menit dengan kendaraan roda empat.
Tiket Masuk Benteng Victoria Ambon
Untuk memasuki kawasan Benteng Victoria, pengunjung hanya di kenakan biaya tiket yang sangat terjangkau, yakni sekitar Rp20.000 per orang. Tambahan biaya parkir pun tidak terlalu membebani, yaitu Rp3.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp5.000 bagi kendaraan roda empat.
Jam Operasional
Menariknya, benteng ini terbuka untuk umum selama 24 jam penuh setiap harinya. Kendati demikian, waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi hingga sore hari, terutama jika ingin menyaksikan panorama Teluk Ambon yang tersaji dengan begitu dramatis saat matahari mulai tenggelam di ufuk barat.
Daya Tarik Benteng Victoria Ambon
Salah satu daya tarik utama dari Benteng Victoria adalah narasi sejarah yang melekat kuat pada setiap sudut bangunannya. Dibangun pertama kali oleh Portugis pada abad ke-16 dan kemudian di ambil alih oleh Belanda, benteng ini menjadi simbol kekuasaan kolonial Eropa di wilayah Maluku yang kala itu menjadi pusat perdagangan rempah dunia.
Tak banyak yang tahu bahwa di halaman benteng inilah pahlawan nasional Thomas Matulessy, atau yang lebih di kenal sebagai Pattimura, di eksekusi oleh Belanda pada 16 Desember 1817. Peristiwa itu menjadikan benteng ini sebagai saksi sejarah perjuangan rakyat Maluku dalam melawan kolonialisme.
Di dalam kompleks benteng, pengunjung juga bisa menemukan sisa-sisa meriam raksasa yang dulunya digunakan sebagai alat pertahanan dari serangan musuh. Keberadaan meriam ini menambah kuat atmosfer historis dan memberi gambaran jelas tentang bagaimana strategi militer di terapkan pada masa itu.
Tak hanya itu, beberapa ruang di dalam benteng kini menyimpan berbagai artefak bersejarah seperti patung kayu berukir. Peta perkembangan Kota Ambon dari abad ke-17 hingga ke-19, serta lukisan para administrator kolonial Belanda. Koleksi tersebut menjadikan Benteng Victoria sebagai miniatur museum yang menyuguhkan pengalaman belajar sejarah secara langsung.
Pemandangan Teluk Ambon dari atas benteng menjadi bonus yang tak kalah menarik. Saat langit cerah, panorama laut yang luas berpadu dengan cahaya matahari menciptakan lanskap yang memukau dan sangat layak di abadikan dalam bingkai kamera.
Fasilitas
Sebagai destinasi wisata yang terbuka untuk umum, Benteng Victoria di lengkapi dengan berbagai fasilitas dasar yang dapat menunjang kenyamanan pengunjung. Di sekitar area benteng terdapat warung-warung makan kecil yang menjajakan makanan lokal, serta fasilitas toilet yang cukup bersih untuk digunakan.
Selain itu, jalan setapak di dalam benteng memungkinkan pengunjung untuk menyusuri setiap sudut bangunan tanpa kesulitan. Kamar-kamar di dalam benteng yang dahulu di fungsikan sebagai gudang logistik atau ruang strategi kini dapat di masuki, memberikan nuansa seolah kembali ke masa lalu.
Meskipun pengelolaan benteng ini belum sepenuhnya terintegrasi sebagai destinasi wisata modern dengan pusat informasi atau pemandu tetap. Kehadiran situs ini tetap memberikan kesan mendalam bagi mereka yang memiliki ketertarikan pada sejarah dan budaya.