Fungsi Aspirin Low-Dose sebagai Pencegahan Primer untuk Penyakit Jantung

Wisatarakyat.com – Aspirin dosis rendah telah lama digunakan sebagai strategi pencegahan penyakit jantung. Banyak orang mengonsumsinya secara rutin dengan harapan dapat mengurangi risiko serangan jantung dan stroke. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaannya perlu dikaji ulang untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.
Menurut PAFI Tana Toraja , aspirin dikenal memiliki efek antiplatelet, yaitu mencegah penggumpalan darah yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Karena efek ini, aspirin sering digunakan sebagai pencegahan sekunder bagi pasien yang telah mengalami serangan jantung atau stroke. Namun, penggunaannya sebagai pencegahan primer bagi individu yang belum pernah mengalami masalah kardiovaskular masih menjadi perdebatan di kalangan medis.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi aspirin dosis rendah secara rutin dapat mengurangi risiko serangan jantung dan stroke pada individu dengan faktor risiko tinggi. Namun, penelitian lain menyebutkan bahwa manfaat ini tidak sebanding dengan risiko efek samping yang mungkin timbul, seperti perdarahan internal di saluran pencernaan atau otak.
Studi yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine menemukan bahwa penggunaan aspirin dosis rendah pada individu sehat tidak memberikan manfaat yang signifikan. Sebaliknya, risiko perdarahan yang ditimbulkan lebih besar dibandingkan potensi perlindungan terhadap penyakit kardiovaskular.
Lembaga kesehatan seperti American Heart Association (AHA) dan American College of Cardiology (ACC) telah memperbarui pedoman mereka terkait penggunaan aspirin. Mereka menyarankan agar individu berusia di atas 70 tahun tanpa riwayat penyakit jantung, atau mereka yang memiliki risiko perdarahan tinggi, tidak mengonsumsi aspirin dosis rendah untuk pencegahan primer. Sebaliknya, bagi pasien yang telah mengalami serangan jantung atau stroke, aspirin tetap menjadi bagian dari pengobatan yang direkomendasikan.
Di Indonesia, konsumsi aspirin dosis rendah juga cukup umum, terutama bagi mereka yang menginginkan perlindungan ekstra terhadap penyakit jantung. Namun, banyak orang yang menggunakannya tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, sehingga meningkatkan risiko efek samping yang tidak diinginkan.
Dokter menyarankan agar sebelum memutuskan untuk mengonsumsi aspirin dosis rendah, seseorang menjalani evaluasi risiko yang komprehensif. Beberapa faktor seperti riwayat keluarga, tekanan darah, kadar kolesterol, serta risiko perdarahan harus diperhitungkan sebelum mulai menggunakan aspirin sebagai strategi pencegahan.
Selain itu, perubahan gaya hidup tetap menjadi kunci utama dalam pencegahan penyakit jantung. Menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, tidak merokok, serta mengelola stres adalah langkah-langkah yang terbukti efektif dalam mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Mengandalkan obat seperti aspirin tanpa mengubah gaya hidup bisa menjadi keputusan yang kurang bijak dan tidak memberikan hasil yang optimal.
Dengan adanya temuan terbaru dan pedoman yang diperbarui, masyarakat diharapkan lebih bijak dalam menggunakan aspirin dosis rendah. Konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan sebelum memulai terapi ini agar dapat memahami risiko dan manfaatnya secara lebih mendalam.