Beranda INFO Bahaya Tidur Setelah Makan
INFO

Bahaya Tidur Setelah Makan

Gambar : Freepik

Wisatarakyat.com – Tidur setelah makan adalah kebiasaan yang sering dilakukan tanpa menyadari dampak buruknya bagi kesehatan. Meskipun tampak sepele, penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko berbagai gangguan kesehatan.

Salah satu dampak utama dari tidur setelah makan adalah gangguan pencernaan. Saat tubuh berada dalam posisi berbaring, proses pencernaan menjadi lebih lambat dan kurang optimal. Akibatnya, perut bisa terasa kembung, tidak nyaman, serta meningkatkan risiko gangguan asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD). Menurut PAFI Karo , GERD terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada dan iritasi pada lapisan kerongkongan.

Selain itu, kebiasaan ini juga berpotensi menyebabkan peningkatan berat badan. Jika seseorang langsung tidur setelah makan, tubuh tidak memiliki kesempatan untuk membakar kalori yang baru saja dikonsumsi. Kalori yang tidak terbakar akhirnya disimpan sebagai lemak, yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan obesitas. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang terbiasa tidur setelah makan memiliki risiko lebih tinggi mengalami kenaikan berat badan dibandingkan mereka yang memberi jeda waktu sebelum tidur.

Gangguan kualitas tidur juga menjadi salah satu risiko yang sering diabaikan. Makanan yang belum sepenuhnya dicerna dapat menyebabkan ketidaknyamanan, seperti perut kembung atau sakit perut, yang mengganggu kualitas tidur. Bahkan, beberapa penelitian menyebutkan bahwa kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko insomnia.

Selain itu, hubungan antara tidur setelah makan dan peningkatan risiko stroke juga menjadi perhatian. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering tidur setelah makan memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami stroke dibandingkan mereka yang menunggu beberapa jam sebelum tidur. Meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami, diduga bahwa perubahan kadar gula darah, tekanan darah, serta metabolisme tubuh berkontribusi terhadap peningkatan risiko ini.

Untuk menghindari dampak negatif dari tidur setelah makan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Salah satu cara paling efektif adalah memberikan jeda waktu sekitar dua hingga tiga jam antara makan dan tidur. Hal ini memberikan waktu yang cukup bagi tubuh untuk mencerna makanan dengan baik. Selain itu, melakukan aktivitas ringan setelah makan, seperti berjalan kaki selama 10-15 menit, dapat membantu mempercepat proses pencernaan.

Menghindari konsumsi makanan berat atau berlemak tinggi sebelum tidur juga sangat disarankan. Makanan yang tinggi lemak membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga dapat memperparah gangguan pencernaan jika seseorang langsung tidur setelah mengonsumsinya. Minuman berkafein dan bersoda juga sebaiknya dihindari sebelum tidur karena dapat meningkatkan produksi asam lambung.

Menjaga pola makan yang sehat dan mengatur waktu tidur dengan baik merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Meskipun terlihat sepele, kebiasaan tidur setelah makan dapat membawa berbagai risiko kesehatan yang serius jika tidak segera diubah.

Sebelumnya

Berdebar Setelah Ngopi, Apakah Berbahaya?

Selanjutnya

Fungsi Aspirin Low-Dose sebagai Pencegahan Primer untuk Penyakit Jantung

Wisata Rakyat