Beranda INFO Gigi Busuk: Apakah Bisa Ditambal atau Sebaiknya Dicabut?
INFO

Gigi Busuk: Apakah Bisa Ditambal atau Sebaiknya Dicabut?

Wisatarakyat.com – Gigi yang mengalami kerusakan parah sering kali menimbulkan dilema bagi penderitanya, apakah masih bisa ditambal atau lebih baik dicabut. Kerusakan gigi yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan nyeri, infeksi, dan gangguan fungsi pengunyahan.

Menurut PAFI Dairi , keputusan mengenai tindakan perawatan harus mempertimbangkan berbagai faktor medis yang mendukung kesehatan gigi dalam jangka panjang.

Gigi busuk atau berlubang umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri yang mengikis lapisan luar hingga ke dalam struktur gigi. Pada tahap awal, ketika kerusakan masih terbatas pada lapisan enamel atau dentin, dokter gigi umumnya menyarankan penambalan sebagai solusi.

Prosedur penambalan dilakukan dengan membersihkan area yang terinfeksi, lalu mengisi rongga dengan bahan tambal seperti resin komposit, amalgam, atau ionomer kaca. Jika kerusakan sudah mencapai pulpa—bagian dalam gigi yang berisi saraf dan pembuluh darah—perawatan saluran akar mungkin diperlukan sebelum penambalan dapat dilakukan. Perawatan ini bertujuan untuk menghilangkan jaringan yang terinfeksi, mensterilkan saluran akar, lalu mengisi dan menutupnya agar infeksi tidak menyebar lebih lanjut.

Namun, dalam beberapa kasus, kerusakan gigi sudah terlalu parah hingga perawatan konservatif seperti penambalan tidak lagi memungkinkan. Jika infeksi telah menyebar hingga ke akar gigi dan menyebabkan abses atau nyeri kronis, pencabutan menjadi solusi terbaik untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Pencabutan juga disarankan jika struktur gigi sudah terlalu rapuh sehingga tidak dapat bertahan meski telah ditambal atau dirawat dengan saluran akar. Selain itu, jika infeksi telah menyebar ke jaringan sekitar, seperti gusi atau tulang rahang, pencabutan diperlukan untuk mencegah penyebaran infeksi ke bagian lain dalam rongga mulut.

Setelah gigi dicabut, pasien perlu mempertimbangkan opsi penggantian agar tidak terjadi pergeseran gigi lain yang dapat mengganggu struktur rahang. Opsi penggantian gigi yang hilang termasuk gigi tiruan lepasan, jembatan gigi, atau implan gigi, yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Implan gigi merupakan solusi terbaik dalam hal estetika dan fungsionalitas karena menyerupai gigi asli dan dapat bertahan dalam jangka panjang. Namun, prosedur implan memerlukan biaya yang lebih besar serta kondisi tulang rahang yang sehat agar pemasangan dapat berhasil.

Keputusan antara menambal atau mencabut gigi harus dibuat berdasarkan konsultasi dengan dokter gigi. Dokter akan mengevaluasi tingkat kerusakan gigi, kondisi kesehatan pasien, serta dampak jangka panjang dari perawatan yang dipilih.

Pemeriksaan rutin sangat disarankan untuk mencegah masalah gigi yang lebih serius di kemudian hari. Perawatan gigi yang tepat, seperti menyikat gigi dua kali sehari, menggunakan benang gigi, dan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi, dapat membantu menjaga kesehatan gigi serta mencegah pembusukan.

Dengan pemahaman yang baik mengenai kondisi gigi dan pilihan perawatannya, pasien dapat mengambil keputusan yang tepat demi menjaga kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan.

Sebelumnya

Manfaat dan Risiko Penggunaan Epoetin untuk Anemia pada Pasien Ginjal

Selanjutnya

Apakah Kurang Minum Bisa Sebabkan Bau Mulut?

Wisata Rakyat