Beranda DESTINASI WISATA NUSA TENGGARA Kampung Adat Bena NTT: Lokasi, Harga Tiket, Jam Buka, Daya Tarik & Fasilitas
NUSA TENGGARA

Kampung Adat Bena NTT: Lokasi, Harga Tiket, Jam Buka, Daya Tarik & Fasilitas

Kampung Adat Bena

Wisatarakyat.com – Kampung Adat Bena di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, menjadi salah satu destinasi budaya yang kerap menarik perhatian wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri. Desa tradisional yang masih mempertahankan warisan leluhur ini menghadirkan pengalaman berbeda dari destinasi wisata pada umumnya.

Tidak hanya sekadar menyajikan keindahan pemandangan alam khas Flores, Kampung Bena juga menyimpan cerita panjang mengenai tradisi, kepercayaan, hingga arsitektur megalitikum yang sudah bertahan lebih dari seribu tahun. Tak berlebihan bila kampung ini di sebut sebagai salah satu “museum hidup” terbaik di Indonesia.

Lokasi Kampung Adat Bena

Secara administratif, Kampung Adat Bena terletak di Desa Tiworiwu, Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada. Lokasinya berada sekitar 18 hingga 19 kilometer di selatan kota Bajawa, pusat pemerintahan Kabupaten Ngada. Perjalanan menuju kampung ini dapat di tempuh dengan kendaraan bermotor selama kurang lebih 30–40 menit.

Letaknya yang berada di lereng Gunung Inerie menjadikan suasana di Kampung Bena begitu sejuk, dengan pemandangan pegunungan yang menawan sepanjang jalan. Posisi kampung yang berada di puncak bukit juga menghadirkan panorama khas Flores yang sulit di temui di tempat lain.

Harga Tiket Kampung Adat Bena

Bagi wisatawan domestik, tiket masuk ke Kampung Adat Bena cukup terjangkau, yakni sekitar Rp20.000 per orang. Menariknya, pada beberapa kesempatan, wisatawan tidak di kenakan tarif resmi, melainkan hanya diminta memberikan donasi sukarela. Bentuk donasi ini biasanya berupa uang atau bahkan barang seperti buku dan alat tulis yang nantinya bisa di manfaatkan oleh anak-anak di kampung tersebut. Konsep ini menambah nilai humanis dalam setiap kunjungan, karena wisatawan tidak hanya menikmati keindahan budaya dan alam, tetapi juga berkontribusi langsung bagi masyarakat lokal.

Jam Operasional

Kampung Adat Bena di buka untuk kunjungan wisata mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WITA setiap harinya. Dengan jam operasional yang cukup panjang, wisatawan memiliki fleksibilitas untuk menjadwalkan kunjungan, baik di pagi hari ketika udara masih segar maupun di sore hari untuk menikmati pemandangan matahari terbenam dari ketinggian kampung.

Daya Tarik Kampung Adat Bena

1.      Situs Megalitikum yang Masih Bertahan

Kampung Bena dikenal sebagai salah satu kampung megalitikum tertua di Pulau Flores. Keberadaannya diperkirakan sudah ada sejak 1.200 tahun lalu. Batu-batu megalitikum yang berdiri di tengah kampung bukan hanya artefak bersejarah, tetapi juga masih digunakan dalam ritual adat hingga sekarang. Hal ini menjadikan Bena sebagai salah satu contoh nyata warisan budaya yang masih hidup di tengah modernisasi.

2.      Arsitektur Rumah Adat yang Ikonik

Sekitar 45 rumah adat berdiri kokoh di Bena, tersusun rapi saling berhadapan. Atap rumah berbahan alang-alang dengan bentuk memanjang dari utara ke selatan melambangkan perjalanan spiritual. Susunan tersebut menyerupai perahu, simbol gotong royong masyarakat sekaligus penggambaran perjalanan arwah menuju alam baka menurut kepercayaan setempat.

3.      Bangunan Sakral: Ngadhu dan Bhaga

Di tengah perkampungan terdapat dua bangunan utama yang menjadi pusat kehidupan spiritual masyarakat Bena. Ngadhu, bangunan bertiang tunggal beratap ijuk, melambangkan nenek moyang laki-laki. Sementara itu, Bhaga yang menyerupai pondok kecil menjadi simbol leluhur perempuan. Kehadiran kedua bangunan ini menunjukkan betapa pentingnya keseimbangan antara laki-laki dan perempuan dalam tradisi masyarakat setempat.

4.      Kehidupan Tradisional yang Masih Terjaga

Wisatawan yang datang ke Kampung Bena dapat melihat langsung aktivitas masyarakat sehari-hari. Perempuan biasanya menenun kain ikat tradisional dengan motif khas Flores yang kaya warna, sementara laki-laki bekerja di ladang atau berkebun. Kain tenun serta kopi hasil panen warga biasanya dijual sebagai oleh-oleh, sehingga wisatawan bisa membawa pulang hasil karya asli masyarakat adat.

5.      Panorama Alam yang Menakjubkan

Salah satu daya tarik utama Kampung Bena adalah lokasinya yang berada di kaki Gunung Inerie. Dari kampung ini, pengunjung bisa menikmati pemandangan gunung berapi yang menjulang gagah, serta panorama hijau perbukitan yang mengelilinginya. Suasana tenang dan udara sejuk menjadikan pengalaman berkunjung semakin berkesan.

Fasilitas

Sebagai destinasi wisata budaya, fasilitas yang tersedia di Kampung Adat Bena masih cukup sederhana. Area parkir sudah tersedia untuk kendaraan wisatawan, begitu juga dengan toilet umum yang dapat digunakan.

Beberapa kios kecil yang menjual kerajinan tangan khas masyarakat setempat seperti kain tenun, kopi lokal, hingga suvenir sederhana bisa ditemukan di area kampung. Meski fasilitas modern seperti restoran besar atau penginapan tidak tersedia langsung di dalam kampung, keramahan masyarakat Bena menjadi nilai tambah yang membuat wisatawan merasa nyaman selama berkunjung.

Sebelumnya

Nasi Sodu: Kuliner Tradisional Khas Maluku yang Wajib Kamu Coba!

Selanjutnya

Kerupuk Rambak Singkong Khas Nusantara yang Cocok Jadi Oleh-oleh!

Wisata Rakyat