Wisatarakyat.com – Mengenal Apa Itu Tes Bechdel & Kriteria Penilaianya. Tes Bechdel adalah metrik populer untuk mengevaluasi representasi gender dalam film dan acara TV. Pertama kali diusulkan oleh kartunis Alison Bechdel pada tahun 1985, tes tersebut terdiri dari tiga kriteria sederhana yang harus dipenuhi oleh sebuah karya media: harus menampilkan setidaknya dua karakter wanita, mereka harus berbicara satu sama lain, dan mereka harus berbicara tentang sesuatu selain pria. .
Terlepas dari kesederhanaannya, Tes Bechdel telah menjadi alat yang berpengaruh untuk mengidentifikasi bias gender dalam industri hiburan. Dalam artikel ini, kita akan mendalami sejarah, signifikansi, dan keterbatasan Tes Bechdel, serta mengeksplorasi perannya dalam mempromosikan kesetaraan gender di media.
Tes Bechdel
Saat Anda menonton film atau acara TV, pernahkah Anda memperhatikan bahwa wanita seringkali hanya ada sebagai kekasih, ibu, atau karakter pendukung pemeran utama pria? Di sinilah Tes Bechdel masuk. Ini adalah cara sederhana untuk mengukur representasi perempuan di media dan telah menjadi batu ujian budaya bagi para feminis dan kritikus media.
Apa itu Tes Bechdel?
Tes Bechdel, juga dikenal sebagai Tes Bechdel-Wallace, adalah ukuran representasi perempuan di media. Itu dipopulerkan oleh komik strip Alison Bechdel “Dykes to Watch Out For” pada tahun 1985, dan kemudian dinamai sesuai nama temannya Liz Wallace. Tes tersebut terdiri dari tiga kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah film atau acara TV agar dapat lulus.
Sejarah Tes Bechdel
Tes Bechdel dimulai sebagai lelucon dalam komik, tetapi dengan cepat mendapatkan daya tarik sebagai cara untuk menyoroti kurangnya representasi perempuan di media. Kriterianya sederhana dan lugas, tetapi banyak mengungkapkan tentang bagaimana wanita digambarkan dalam film dan acara TV. Tes Bechdel telah menjadi batu ujian budaya dan seruan bagi para feminis yang ingin melihat representasi yang lebih beragam di media.
Memahami Tiga Kriteria Tes Bechdel
Kriteria Pertama: Dua Karakter Wanita
Kriteria pertama Tes Bechdel adalah film atau acara TV harus memiliki setidaknya dua karakter wanita. Ini mungkin tampak seperti standar yang rendah, tetapi mengejutkan betapa banyak film dan acara TV yang gagal memenuhinya. Terlalu sering, wanita diturunkan ke peran karakter pendukung, dengan hanya satu atau dua yang ditampilkan dalam cerita tertentu.
Kriteria Kedua: Karakter Wanita Berbicara Satu Sama Lain
Kriteria kedua dari Tes Bechdel adalah kedua karakter wanita tersebut harus berbicara satu sama lain. Sekali lagi, ini mungkin tampak seperti no-brainer, tetapi sungguh menakjubkan betapa banyak film yang gagal memenuhi kriteria ini. Wanita sering digambarkan sebagai kelompok monolitik, dengan sedikit atau tanpa interaksi satu sama lain.
Kriteria Ketiga: Karakter Wanita Berbicara Tentang Sesuatu Selain Pria
Kriteria terakhir dari Tes Bechdel adalah bahwa kedua tokoh perempuan tersebut harus membicarakan hal lain selain laki-laki. Kriteria ini sangat penting karena perempuan sering digambarkan hanya ada dalam hubungannya dengan laki-laki. Tes Bechdel menantang gagasan ini dan meminta representasi pengalaman perempuan yang lebih beragam.
Mengapa Tes Bechdel Penting dalam Mewakili Perempuan di Media
Masalah Representasi
Tes Bechdel penting karena representasi penting. Ketika perempuan kurang terwakili atau absen dari media, hal itu memperkuat stereotip berbahaya dan membatasi ruang lingkup pengalaman perempuan. Dengan menuntut representasi yang lebih beragam, Tes Bechdel membantu menantang stereotip ini dan memperluas jangkauan cerita yang diceritakan tentang perempuan.
Uji Bechdel sebagai Metrik Bias Gender di Media
Tes Bechdel juga berfungsi sebagai metrik bias gender di media. Ketika film dan acara TV secara konsisten gagal memenuhi kriteria pengujian, hal itu mengungkapkan bias sistemik terhadap wanita di industri tersebut. Dengan menyoroti bias ini, Tes Bechdel menyerukan akuntabilitas dan perubahan yang lebih besar.
Contoh Film dan Acara TV Populer yang Lulus atau Gagal Tes Bechdel
Lulus Tes Bechdel: Contoh dan Analisis
Beberapa film dan acara TV yang lulus Tes Bechdel antara lain “The Hunger Games”, “Bridesmaids”, dan “Broad City”. Kisah-kisah ini menampilkan karakter wanita yang kompleks, dengan agensi dan pengalaman mereka sendiri, yang berinteraksi satu sama lain dengan cara yang bermakna.
Gagal dalam Tes Bechdel: Contoh dan Analisis
Di sisi lain, banyak film dan acara TV yang gagal memenuhi kriteria Tes Bechdel. Ini termasuk film klasik seperti “The Godfather” dan “Star Wars”, serta entri terbaru seperti “The Revenant” dan “The Dark Knight”. Kisah-kisah ini sering menampilkan perempuan sebagai karakter satu dimensi, dengan sedikit atau tanpa interaksi satu sama lain, dan hanya ada dalam kaitannya dengan karakter laki-laki. Perdebatan dan Kritik Seputar Tes Bechdel
Tes Bechdel telah memicu banyak perdebatan dan kritik sejak dibuat pada tahun 1985.
Beberapa berpendapat bahwa lulus Tes Bechdel tidak berarti film atau karya fiksi memiliki representasi gender yang baik. Yang lain mengklaim bahwa tes tersebut terlalu sederhana dan mengabaikan bentuk keragaman lainnya, seperti etnisitas dan seksualitas. Selain itu, beberapa berpendapat bahwa lulus Tes Bechdel tidak menjamin bahwa sebuah karya adalah feminis, karena hanya membutuhkan dua wanita bernama untuk berbicara satu sama lain tentang sesuatu selain pria.