Mengenal Asal Usul Tepo Tahu, Makanan Khas yang Mulai Langka!

Wisatarakyat.com – Di tengah hiruk pikuk kuliner modern, masih ada sejumlah sajian tradisional yang menyimpan sejarah dan kekayaan cita rasa. Salah satunya adalah Tepo Tahu, makanan khas yang berasal dari Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Tepo Tahu bukanlah sekadar hidangan biasa, melainkan cerminan budaya dan kearifan lokal yang mulai memudar. Keberadaannya kini semakin langka, bahkan tidak banyak masyarakat Ngawi sendiri yang tahu persis bagaimana proses pembuatannya.
Ciri Khas Tepo Tahu yang Tak Tergantikan
Apa yang membuat Kuliner ini berbeda dari sajian tahu lainnya? Keunikan terletak pada tiga komponen utama yang saling berpadu menciptakan harmoni rasa: tepo, tahu, dan bumbu kacang.
1. Tepo (Lontong Tanpa Bungkus)
Tepo adalah sejenis lontong, namun tidak di bungkus dengan daun pisang. Kuliner ini di buat dari beras yang dimasak langsung di dalam panci hingga padat dan mengeras. Proses ini menghasilkan tekstur tepo yang lebih kenyal dan padat dibandingkan lontong pada umumnya.
2. Tahu dan Bumbu yang Menggoda
Tahu yang digunakan biasanya tahu pong yang di goreng hingga bagian luarnya kering dan renyah. Kuliner ini kemudian di potong-potong dan di sajikan di atas tepo. Sementara itu, bumbu kacang menjadi ‘nyawa’ dari Tepo Tahu. Bumbu kacang ini diracik dari kacang tanah, bawang putih, cabai, gula merah, dan petis. Kombinasi petis dalam bumbu kacang menciptakan rasa gurih yang unik dan khas.
3. Pelengkap yang Menyempurnakan
Sajian Kuliner ini semakin kaya dengan tambahan tauge, kubis, dan irisan seledri. Tak lupa, kecap manis berkualitas di siram di atasnya untuk menambah sentuhan rasa manis yang seimbang.
Filosofi di Balik Kelezatan Tepo Tahu
Tepo Tahu bukan hanya tentang rasa, tetapi juga memiliki filosofi mendalam. Tepo, yang di buat dari beras, melambangkan kehidupan yang sederhana dan bersahaja. Sementara tahu yang di olah dengan bumbu yang kaya, melambangkan keberagaman dan toleransi. Secara keseluruhan, Kuliner ini adalah simbol kebersamaan dan kerukunan, di mana berbagai bahan dengan karakteristik berbeda bisa bersatu menjadi hidangan yang lezat dan bermakna.
Meskipun Kuliner ini terancam punah, beberapa pihak telah berupaya untuk melestarikannya. Salah satunya melalui festival kuliner tradisional dan promosi di media sosial. Namun, upaya ini perlu di dukung oleh semua pihak, baik pemerintah, pelaku usaha kuliner, maupun masyarakat. Dengan mengenalkan Tepo Tahu kepada generasi muda, kita tidak hanya melestarikan warisan kuliner, tetapi juga menjaga identitas dan budaya bangsa.