Wisatarakyat.com – Museum Ullen Sentalu merupakan salah satu destinasi wisata di Sleman yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang berharga untuk semua kalangan. Tempat ini menghadirkan keindahan sejarah dalam suasana yang menyenangkan dan cocok untuk semua usia.

Tujuan dibangunnya museum ini adalah untuk menjadi pusat pembelajaran yang menggali khazanah pengetahuan tentang sejarah Jawa dari masa lampau, masa kini, hingga masa depan. Pengunjung dapat menemukan makna dari nama “Ullen Sentalu”, yang merupakan singkatan dari filosofi Jawa, “Ulating Blencong Sejatining Tataraning Lumaku”, yang artinya adalah “Terang Adalah Penuntun Jalan Kehidupan”.

Lokasi dan Rute Museum Ullen Sentalu

Alamat wisata sejarah jawa ini terletak di dataran tinggi Kaliurang, berada di Jalan Boyong Kaliurang, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Akses menuju museum dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua atau roda empat, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.

Dari pusat kota Jogja, museum ini berjarak sekitar 25 kilometer dengan estimasi waktu perjalanan sekitar 45 menit menggunakan kendaraan pribadi.

Harga Tiket Masuk Museum Ullen Sentalu

Tur Adiluhung Mataram (Rp50.000):

Tur ini memperkenalkan pengunjung pada sejarah, seni, budaya, dan falsafah Jawa dari empat kerajaan melalui koleksi lukisan, foto, puisi, batik, dan benda-benda bersejarah lainnya.

Tur Vorstenlanden (Rp100.000)

Pengunjung akan diajak menelusuri masa keemasan Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta, serta mengenal budaya Indis, akulturasi Jawa-Belanda-Tionghoa yang khusus lahir di tanah Jawa. Setelah tur selesai, pengunjung dapat menikmati coffee/tea break dengan sajian homemade kukis dari Beukenhof Bakkerij.

Tur Skriptorium (Rp60.000)

Tur ini membawa pengunjung menjelajahi sejarah dan peradaban bumi Jawa dan Nusantara dari 1,8 juta tahun yang lalu hingga masa kini.

Catatan :

  • Tiap jenis tur memiliki fokus berbeda dalam memperkenalkan budaya dan sejarah Jawa serta Nusantara. Tur Adiluhung Mataram lebih menekankan pada empat kerajaan, sementara Tur Vorstenlanden memperkenalkan masa keemasan dua kerajaan dan budaya Indis. Tur Skriptorium lebih luas cakupannya, mengajak pengunjung menyusuri sejarah bumi Jawa dan Nusantara.
  • Harga Tiket bisa berubah sesuai kebijakan pengelola

Jam Operasional

  • Buka setiap hari Selasa-Minggu jam 08.30 – 16.00.
  • Tutup pada hari Senin.

Daya Tarik

Didirikan dengan Makna Mendalam

Museum Ullen Sentalu merupakan inisiatif pemerintah Jogja bersama keluarga Haryono dan Yayasan Ulating Blencong. Nama “Ullen Sentalu” berasal dari pepatah Jawa, Ulating Blencong Sejatining Tataraning Lumaku, yang menggambarkan lampu blencong sebagai panduan hidup.

Harapannya, museum ini menjadi pengingat akan jati diri bangsa dan budaya yang ditanamkan oleh kerajaan Mataram.

Lokasi dan Keindahan Alam

Museum ini terletak di dataran tinggi pegunungan Sleman, dengan luas lahan sekitar 1.2 hektar. Berada di lereng gunung Merapi, suasana sejuk dengan suhu sekitar 15 hingga 25 derajat Celsius menjadikannya tempat yang menarik.

Kehadiran pepohonan di sekitar kawasan museum memberikan suasana yang asri, juga dikenal dengan nama Ndalem Kaswargan atau Rumah Surga.

Ruang Syair untuk Tineke

Salah satu ruangan menarik di Museum Ullen Sentalu adalah Ruang Syair untuk Tineke. Ruangan ini berisi surat cinta dan puisi penghiburan dari saudara dan teman Tineke, putri Sunan Surakarta Pakubuwono XI. Cerita cinta tragis Tineke memberikan nuansa emosional pada museum ini.

Arsitektur yang Memikat

Arsitektur Museum Ullen Sentalu memadukan dua gaya, yaitu gotik dan tropis. Pilar-pilar batu alam menampilkan gaya tropis, sementara bangunan putih dengan fasad ujung lancip seperti kastil Eropa menampilkan gaya gotik.

Inspirasi desainnya berasal dari pernyataan arsitek Jepang, Yoshio Taniguchi, yang menyatukan arsitektur dengan koleksi museum dalam sebuah habitat.

Koleksi dan Arsitektur yang Unik

Museum ini memiliki dua koleksi utama: koleksi narasi dan koleksi tetap. Koleksi narasi meliputi mahakarya lukisan yang dipajang untuk mengapresiasi isinya, sementara gaya arsitektur perpaduan Jawa dan gotik Eropa abad pertengahan memberikan nuansa damai dan mistis pada tempat ini.

Minuman Wedang Ratu Mas

Setelah mengelilingi museum, pengunjung disuguhi minuman Wedang Ratu Mas, diambil dari nama permaisuri Sri Susuhunan Pakubowono X. Minuman ini menggambarkan kehangatan tradisional Jogja.

Fasilitas

  • Area parkir
  • Toilet
  • Pemandu wisata
  • Barang-barang bersejarah

Etika dan Batasan Pengunjung

Pengunjung dilarang mengambil foto di sebagian besar area museum, dengan beberapa pengecualian di spot khusus seperti replika relief Candi Borobudur yang dimiringkan. Mitos tentang wujud astral putri-putri bangsawan menciptakan atmosfer misterius di museum ini.

Share: