Sate Klathak Pak Pong, Wisata Kuliner Jogja yang Menggoyang Lidah

Wisatarakyat.com – Kuliner telah menjadi salah satu ikon wisata yang dimiliki oleh Yogyakarta, dengan banyak kuliner legendaris yang benar-benar lezat.
Namun, perjalanan wisata kuliner di Yogya tidak lengkap tanpa mencicipi Sate Klathak. Salah satunya adalah Sate Klathak Pak Pong yang telah terkenal di kalangan pencinta sate.
Lokasi & Sate Klathak Pak Pong
Warung kuliner yang lezat ini berlokasi di Jalan Imogiri Timur, tepatnya di KM 10, Wilayah Wonokromo, Kabupaten Bantul. Kamu dapat mencari lokasinya di Google Maps untuk petunjuk yang lebih jelas.
Rutenya dapat dijangkau dari pusat Yogyakarta, dengan pergi ke terminal Giwangan di lingkar selatan, kemudian lurus ke selatan melalui Jalan Imogiri Timur. Setelah mencapai perempatan dengan lampu merah KM 10, belok kanan ke arah barat.
Teruslah berjalan dan perhatikan sisi kanan jalan. Jika kamu melihat warung dengan banner Sate Klathak Pak Pong, berarti kamu telah sampai. Jangan kaget jika tempatnya ramai!
Daftar & Harga Menu Sate Klathak Pak Pong
Menu Makanan
- Gulai Babat: Rp 20.000
- Gulai Daging: Rp 27.000
- Sate Biasa: Rp 27.000
- Sate Klathak: Rp 27.000
- Tengkleng: Rp 32.000
- Tongseng Daging: Rp 27.000
- Tongseng Otak: Rp 20.000
- Tongseng Kepala, Lidah, Kikil: Rp 27.000
- Kicik: Rp 27.000
- Nasi Goreng: Rp 32.000
- Kronyos: Rp 20.000
Minuman
- Teh (Panas/Es): Rp 5.000
- Jeruk (Panas/Es): Rp 5.000
- Lemon Tea: Rp 5.000
- Es Tomat: Rp 5.000
- Kopi: Rp 5.000
- Susu: Rp 5.000
- Saparella: Rp 12.000
- Wedang Uwuh: Rp 10.000
- Air Mineral: Rp 5.000
- Soda Gembira: Rp 12.000
Catatan : Harga menu bisa berubah sesuai kebijakan pengelola
Jam Operasional
Warung ini buka mulai pukul 09.00 hingga 23.30, jadi pastikan untuk mengingat jamnya!
Daya Tarik
Tusuk Sate Jeruji Besi
Pada umumnya, penyajian sate menggunakan tusuk dari bahan bambu atau tulang daun kelapa. Namun, Sate Klathak Pak Pong menggunakan tusuk sate yang terbuat dari jeruji besi, biasanya yang digunakan pada sepeda motor.
Meskipun terdengar tidak biasa, penggunaan tusuk jeruji besi ini memiliki tujuan tertentu dalam pengaruhnya terhadap cita rasa hidangan.
Pengaruh Konduktivitas Panas Besi
Besi adalah konduktor panas yang baik, sehingga saat daging sate dipanggang, panas dari arang dapat lebih cepat meresap ke dalam daging.
Hal ini memungkinkan bumbu lebih meresap secara merata ke dalam daging, meningkatkan cita rasa hidangan.
Bahan Dasar Daging Kambing Muda
Sate Klathak Pak Pong menggunakan daging kambing muda sebagai bahan dasarnya. Daging ini dipotong kecil dan ditusuk rapi menggunakan jeruji besi.
Selain disajikan dalam menu sate, daging kambing ini juga diolah menjadi tongseng berkuah sebagai menu pelengkap.
Bumbu dan Penyajian
Berbeda dengan sate pada umumnya yang menggunakan bumbu sambal kacang atau kecap, sate klathak ini dibumbui dengan merica dan garam.
Sate kemudian disajikan dengan bumbu gulai untuk memberikan rasa yang lebih lengkap. Pengunjung yang menyukai pedas juga dapat meminta tambahan sambal sebagai pelengkap.
Asal Nama “Klathak”
Nama “klathak” berasal dari suara letupan yang terdengar saat pembakaran sate di tempatnya. Menurut pemilik warung, suara tersebut terdengar seperti “klatak klatak klatak”, yang kemudian menjadi asal nama dari sate ini.
Fasilitas
Untuk kenyamanan pengunjung, warung dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti ruangan yang luas, fasilitas parkir yang memadai, tempat duduk yang nyaman, toilet, dan mushola.