Wisatarakyat.com – Di era digital seperti sekarang ini, banyak orang menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar perangkat elektronik seperti smartphone, tablet, atau komputer. Salah satu kebiasaan yang umum terjadi adalah kepala sering menunduk untuk menggunakan perangkat tersebut. Kebiasaan kepala sering menunduk menjadi fenomena yang umum di kalangan masyarakat modern. Meskipun tampak sepele, kebiasaan ini sebenarnya memiliki dampak negatif pada kesehatan.

 

Nyeri leher menjadi contoh efek buruk kebiasaan kepala sering menunduk yang umum terjadi. Nyeri leher ditandai dengan ketidaknyamanan, ketegangan, atau rasa sakit yang terletak di area leher. Nyeri leher dapat bervariasi berdasarkan tingkat keparahannya, mulai dari ketegangan ringan hingga rasa sakit yang parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

 

4 Efek Buruk Kepala Sering Menunduk

Foto oleh Andrea Piacquadio

 

Kepala sering menunduk atau yang dikenal dengan istilah “text neck” merupakan sebuah kondisi yang sering terjadi pada era digital saat ini, di mana orang-orang cenderung menggunakan ponsel atau gadget lainnya untuk waktu yang lama dan dalam posisi kepala yang condong ke depan. Ada beberapa efek buruk kepala sering menunduk, salah satunya sebagai berikut ini:

 

1.Sakit Leher dan Punggung

Foto oleh Karolina Grabowska

 

Terlalu sering atau terlalu lama menundukkan kepala dapat menyebabkan ketegangan otot leher dan punggung, karena posisi tersebut memberikan tekanan berlebih pada struktur otot dan sendi di area tersebut. Ketika kepala dimiringkan ke depan, otot-otot leher dan punggung harus bekerja lebih keras untuk menjaga keseimbangan kepala.

 

Selain itu, terlalu sering menundukkan kepala juga dapat mempengaruhi postur tubuh secara keseluruhan. Ketika kita menundukkan kepala, kita juga cenderung melekukkan bahu dan melengkungkan punggung, yang dapat menyebabkan ketegangan otot di area punggung. Dalam jangka panjang, ketegangan otot yang berlebihan ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, nyeri, dan bahkan memicu masalah postur tubuh kronis seperti kyphosis atau lordosis.

 

2.Gangguan Postur Tubuh

Foto oleh Karolina Grabowska

 

Terlalu sering menundukkan kepala dapat mengganggu postur tubuh, karena posisi tersebut meningkatkan tekanan pada leher dan tulang belakang bagian atas. Ketika kita menundukkan kepala, beban yang seharusnya didistribusikan secara merata di seluruh tulang belakang menjadi tidak seimbang. Hal ini dapat menyebabkan perubahan postur tubuh yang buruk, termasuk bahu yang melengkung ke depan, punggung yang bungkuk, dan penekanan pada otot-otot leher dan punggung atas.

 

Menundukkan kepala secara terus-menerus juga dapat mempengaruhi keseimbangan otot-otot leher dan bahu, sehingga mengakibatkan ketegangan dan kelelahan otot yang berlebihan. Selain itu, postur tubuh yang buruk akibat sering menundukkan kepala juga dapat mempengaruhi fungsi pernapasan dan sirkulasi darah, serta meningkatkan risiko cedera pada otot, ligamen, dan sendi.

 

3.Gangguan Mental dan Emosional

Foto oleh Nathan Cowley

 

Menundukkan kepala secara terus-menerus juga dapat mempengaruhi suasana hati dan kesejahteraan mental. Menurut penelitian, postur tubuh dapat mempengaruhi suasana hati, tingkat energi, dan tingkat stres seseorang. Ketika seseorang secara terus-menerus menundukkan kepala dalam posisi yang salah atau tertekan, hal ini dapat memperburuk perasaan tersebut.

 

Postur tubuh yang buruk, seperti menundukkan kepala, dapat menyebabkan tegangnya otot-otot leher dan bahu, serta mengganggu aliran darah dan oksigen ke otak. Ini dapat menyebabkan ketegangan dan kelelahan yang lebih besar, serta mengganggu fungsi normal otak.

 

Selain itu, posisi kepala yang menunduk juga dapat mempengaruhi sikap mental dan emosi seseorang. Ketika kita menundukkan kepala, kita cenderung merasa kurang percaya diri, cemas, dan sedih. Pada tingkat psikologis, ini juga dapat mempengaruhi perasaan kita tentang diri sendiri dan berdampak pada kesejahteraan mental kita secara keseluruhan.

 

4.Masalah Penglihatan

Foto oleh Andrea Piacquadio

 

Menundukkan kepala dalam waktu yang lama memiliki dampak negatif pada mata. Ketika kita menundukkan kepala, seperti saat menggunakan perangkat elektronik atau membaca, kita cenderung memfokuskan pandangan kita pada objek yang berada di bawah kita. Hal ini menyebabkan ketegangan pada otot-otot mata dan mengganggu keseimbangan penglihatan.

 

Jangan Mengabaikan Efek Buruk Kepala Sering Menunduk

Foto oleh Ryutaro Tsukata

 

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, terlalu sering menundukkan kepala mengakibatkan berbagai efek buruk bagi kesehatan. Tanpa disadari, kebiasaan tersebut dapat menyebabkan beberapa gejala seperti:

 

  • Otot kaku dan tegang
  • Memicu kram otot dan meningkatkan tekanan pada bantalan sendi tulang belakang, yang akan memicu bantalan menonjol keluar dan menekan saraf
  • Saraf yang terjepit akan memicu nyeri yang menjalar ke bahu dan lengan
  • Radang di persendian, sehingga memicu nyeri

 

Kita tidak boleh menganggap remeh gejala-gejala yang disebutkan diatas. Hal ini karena mulai dari gejala otot leher kaku, dapat memicu otot kram, serta menekan saraf. Pada akhirnya, kondisi tersebut berakibat saraf terjepit yang memicu nyeri menjalar ke bahu dan

lengan. Jika itu sudah terjadi, rasanya akan sulit beraktivitas. Bahkan untuk pengobatan saja harus datang ke rumah sakit. Belum lagi harus antri dengan pasien lainnya, yang akan memakan banyak waktu.

 

Untungnya, sekarang sudah ada Dr. Qyu Cervical Traction Device. Alat terapi ini menjadi alternatif terbaik untuk mengobati nyeri leher dan saraf kejepit. Dengan alat ini, kamu bisa melakukan terapi di rumah, tanpa harus jauh-jauh datang atau antri di rumah sakit. Dibekali dengan teknologi all-in-one, Dr. Qyu Cervical Traction Device adalah alat terapi medis multifungsi dan sangat efektif untuk mengatasi keluhan nyeri leher dan saraf kejepit di leher.

 

Alasan Harus Memilih Dr. Qyu Cervical Traction Device

 

Ada 4 teknologi dalam satu alat Dr. Qyu Cervical Traction Device ini, yang semuanya efektif untuk membantu permasalahan nyeri leher dan saraf kejepit. Pertama, alat ini dibekali dengan teknologi Adjustable Infrared Heating. Perlu diketahui, heating merupakan salah satu metode penting dalam mengatasi nyeri leher.

 

Ada beberapa manfaat heating seperti membantu merelaksasi otot yang tegang, membantu melancarkan aliran darah dan aliran sistem limfatik, serta memiliki efek sedasi/analgesic pada saraf sensorik sehingga dapat mengurangi rasa nyeri di leher. Dr. Qyu Cervical Traction Device didesain unik dan ergonomis, yang berfungsi untuk menyesuaikan lengkung tulang leher, sehingga distribusi panasnya merata di area leher.

 

Kedua, Dr. Qyu Cervical Traction Device juga dibekali dengan teknologi True Dynamic Neck Traction. Alat ini mengkombinasikan Patented Intelligent Dual Rise & Release Traction, dan Air Pressure Traction System yang memiliki beberapa fungsi. Ini termasuk fungsi untuk membantu mengurangi/menghilangkan tekanan pada bantalan tulang belakang bagian leher yang menjepit saraf, memperbaiki lengkung tulang leher menjadi normal, mengoreksi postur leher yang salah, merelaksasikan otot leher, serta meningkatkan kelenturan / fleksibilitas tulang leher.

 

Ketiga, alat ini memiliki Auto Modulating Technology. Dengan fitur mode ritme otomatis,Dr. Qyu Cervical Traction Device dapat melakukan traksi dan mengoreksi lengkung tulang leher hingga 4 inci/10 cm secara maksimal dengan mengkombinasikan peregangan, sinyal elektrik, pemanasan dan akupuntur secara terprogram.

 

Keempat, alat ini hadir dengan teknologi NMES (NeuroMuscular Electrical Stimulation). Dengan teknologi NMES, alat ini dapat memberikan stimulasi elektrik pada otot leher, sehingga otot terjadi kontraksi. Teknologi NMES dalam Dr. Qyu Cervical Traction Device memiliki banyak manfaat, seperti:

  • Memperkuat massa otot / meningkatkan kekuatan otot, sehingga dapat menopang beban kepala, dan mengurangi tekanan / pressure pada sendi dan bantalan di tulang belakang bagian leher yang menjepit saraf.
  • Mencegah kekakuan / kram otot.
  • Meningkatkan kelenturan / fleksibilitas otot leher.
  • Mencegah nyeri leher berulang.

 

Mode NMES pada unit utama akan aktif jika bersentuhan langsung dengan kulit, dan berhenti otomatis jika kulit tidak bersentuhan Iagi dengan unit utama. Perlu diperhatikan, jangan menggunakan NMES Pads tepat di bagian leher. Selain itu, harap melepas benda logam pada leher sebelum mulai terapi. Pastikan kamu menggunakan alat ini  pada alas yang keras (tidak boleh di alas yang empuk seperti sofa, karpet dan lainnya).

 

Untuk terapi nyeri leher dan saraf kejepit pada leher disarankan melakukan relaksasi otot leher terlebih dahulu dengan fitur Adjustable Infrared Heating (heating pada remote), setelah otot sudah rileks dan sudah tidak tegang baru menggunakan fitur True Dynamic Neck Traction (traction pada remote) secara perlahan dan bertahap (mode A lalu mode B). Jika ketinggian traksi sudah mencapai titik maksimal dan leher sudah tidak sakit, baru dianjurkan menggunakan fitur Auto Modulating Technology (mode auto pada remote).

 

Ingin memiliki Dr. Qyu Cervical Traction Device? Kamu bisa mendapatkannya dengan cepat dan mudah di toko online. Berikut ini tempat resmi pembelian Dr. Qyu Cervical Traction Device yang bisa kamu akses:

Website Dr. Qyu Cervical Traction Device: Dr. Qyu Cervical Traction Device

Shopee:https://shope.ee/5UxZAZCwLo

Tokopedia: https://www.tokopedia.com/gogomall/dr-qyu-cervical-traction-device-terapi-saraf-terjepit-di-leher?extParam=ivf%3Dfalse%26src%3Dsearch

 

Pastikan kamu membeli Dr. Qyu Cervical Traction Device di tempat resmi agar terhindar dari penipuan, sekaligus menjamin kamu mendapatkan produk original.

 

Baca Juga :

Share: