Wisatarakyat.com – Istana Maimun di Medan punya sesuatu yang unik, yaitu sebuah meriam patah yang disebut Meriam Puntung. Meriam ini terletak di dalam miniatur rumah adat Karo yang ada di halaman istana. Meskipun meriam ini sudah patah, keberadaannya tetap dijaga dengan baik sebagai salah satu warisan sejarah daerah.

Meriam Puntung memang bukan obyek wisata biasa. Dalam bahasa Karo, “puntung” berarti patah atau buntung. Walaupun hanya meriam yang sudah rusak, pengelolanya memperlakukannya dengan sangat spesial. Di atas meriam, ada bunga-bunga yang disusun cantik, dan sebuah vas bunga diletakkan di sampingnya. Selain itu, di sekitar meriam juga ada tirai kuning atau hijau, dan di bagian meriam yang patah, ada baskom berisi air. Jadi, apa sih yang membuat meriam tersebut begitu istimewa?

Lokasi Meriam Puntung

Objek wisata sejarah ini berada di halaman depan Istana Maimun, tepatnya di miniatur rumah adat Karo. Alamatnya di Jalan Brigjen Katamso, Kecamatan Medan Maimun, Medan, Sumatera Utara. Kalau dari Kota Medan, jaraknya cuma 3,9 km, atau sekitar 12 menit naik kendaraan bermotor.

Harga Tiket Meriam Puntung

Agar wisata jadi lebih seru, pengunjung bisa menikmati berbagai fasilitas dengan membayar biaya tertentu. Selain tiket masuk dan parkir, ada juga sewa kostum adat, berkuda, becak mini, dan mobil mini. Berikut daftar biayanya:

  • Tiket Wisatawan Domestik: Rp5.000
  • Tiket Wisatawan Asing: Rp10.000
  • Parkir Motor: Rp5.000, Mobil: Rp20.000, Bus: Rp20.000
  • Sewa Kostum Adat: Rp50.000 – Rp90.000
  • Sewa Kuda: Rp20.000
  • Sewa Becak Mini/Mobil Mini: Rp15.000

Catatan: Harga tiket bisa berubah sesuai kebijakan pengelola.

Jam Buka

Istana Maimun buka setiap hari dari jam 06.00-18.00 WIB.

Daya Tarik Meriam Puntung

Saat malam, area Istana Maimun jadi lebih cantik dengan cahaya lampu yang menambah suasana. Meriam Puntung ini menjadi koleksi museum di Istana Maimun. Pemandu wisata akan menceritakan sejarah meriam ini, termasuk cerita menarik tentang bagaimana meriam ini pernah berpindah tempat sekitar 2 meter.

Cerita tersebut membuat meriam ini terasa sakral bagi pengunjung, terutama warga lokal. Beberapa pengunjung bahkan datang untuk berdoa di sini, dan tak jarang ada yang mendekatkan telinga ke lubang meriam untuk mendengar suara arus air yang mengalir.

Tentunya, Meriam Puntung jadi objek foto favorit, baik sebagai latar belakang foto ataupun hanya untuk kenang-kenangan. Selain meriam, area Istana Maimun dan sekitarnya juga nggak kalah menarik untuk dijelajahi. Bangunan klasik ini dulu menjadi tempat tinggal keluarga Kesultanan Deli dan sekarang jadi museum.

Di dalam istana, ada berbagai koleksi sejarah, termasuk senjata tajam, dan halaman istana yang asri banget. Pengunjung bebas berfoto-foto di dalam atau luar istana, tapi untuk masuk ke dalam istana, pengunjung perlu membayar tiket lagi sebesar Rp10.000.

Meriam Puntung sendiri sangat kaya akan nilai sejarah. Di sini, pengunjung bisa belajar tentang sejarah berdirinya Kesultanan Deli, yang pastinya sangat bermanfaat bagi pelajar. Selain itu, pengunjung juga bisa mengenal budaya Melayu-Deli lewat pakaian adat dan kesenian yang ada. Kalau mau merasakan budaya tersebut, pengunjung bisa menyewa kostum adat untuk berfoto. Anak-anak juga pasti nggak akan bosan di sini karena ada wahana becak mini, mobil mini, dan kuda sewaan di pekarangan istana.

Fasilitas

Fasilitas yang tersedia di sekitar Meriam Puntung umumnya sama dengan fasilitas yang ada di Istana Maimun, seperti:

  • Area parkir
  • Toilet
  • Warung makan
  • Pusat informasi
Bagikan: