Beranda DESTINASI WISATA YOGYAKARTA Museum Sonobudoyo Jogja : Lokasi, Harga Tiket, Jam Buka, Daya Tarik dan Fasilitas
YOGYAKARTA

Museum Sonobudoyo Jogja : Lokasi, Harga Tiket, Jam Buka, Daya Tarik dan Fasilitas

Gambar : NiagaTour

Wisatarakyat.com – Museum Sonobudoyo merupakan destinasi wisata yang kaya akan nilai sejarah dan budaya, terletak di jantung Kota Yogyakarta.

Sebagai museum tertua di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Museum Sonobudoyo menyimpan koleksi yang beragam dan bernilai tinggi, menjadikannya tujuan wajib bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat warisan budaya Nusantara.

 

Lokasi Museum Sonobudoyo

Destinasi wisata jogja ini memiliki dua unit utama. Unit I berada di Alun-Alun Utara,  Alamat Museum Sonobudoyo tepatnya berada di Jalan Trikora, Pangurakan, Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta. Sementara Unit II terletak di Jalan Wijilan, berjarak sekitar 450 meter dari Unit I.

Lokasi yang strategis di pusat kota memudahkan wisatawan untuk mengakses museum ini, baik dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.

 

Harga Tiket Masuk Museum Sonobudoyo

 

Destinasi wisata budaya ini  menawarkan tiket masuk dengan harga yang sangat terjangkau. Untuk anak-anak, tiket masuk dibanderol Rp5.000, sedangkan tiket untuk dewasa seharga Rp10.000.

Wisatawan asing dikenakan tiket masuk sebesar Rp20.000. Harga yang relatif murah ini memungkinkan masyarakat dari berbagai kalangan untuk menikmati dan belajar dari koleksi yang disuguhkan museum.

Catatan : Harga tiket bisa berubah mengikuti kebijakan pengelola

 

Jam Operasional

 

Museum Sonobudoyo buka setiap hari Selasa hingga Minggu, mulai pukul 08.00 hingga 20.00 WIB. Jam operasional yang cukup panjang memberikan fleksibilitas bagi wisatawan untuk merencanakan kunjungan mereka dengan nyaman.

 

Daya Tarik

 

Jumlah Koleksi yang Mencapai 63.000 Item

Museum Sonobudoyo memiliki koleksi yang sangat beragam dan mencapai 63.000 item. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu museum terlengkap di Indonesia setelah Museum Nasional di Jakarta. Koleksi yang melimpah ini mencerminkan kekayaan sejarah dan budaya Indonesia yang tak ternilai.

 

Pembagian Koleksi ke dalam Sepuluh Kategori Utama

Koleksi di Museum Sonobudoyo dibagi ke dalam sepuluh kategori utama, yaitu Teknologi, Geologi, Seni Rupa, Biologi, Keramikologi, Etnografi, Filologika, Arkeologi, Numismatika, dan Historika. Setiap kategori memberikan wawasan mendalam tentang perkembangan peradaban dan kebudayaan di Nusantara. Pengunjung dapat belajar banyak tentang berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia dari masa ke masa.

 

Koleksi Unggulan

Museum ini menampilkan berbagai koleksi unggulan yang menarik perhatian. Beberapa di antaranya adalah tembikar, nekara tipe Heger 1, timpanon Nekara, moko, dan perhiasan emas. Koleksi ini tidak hanya memiliki nilai sejarah yang tinggi, tetapi juga menunjukkan keahlian dan seni yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu.

 

Arca Kepala Dyani Bodhisatwa

Salah satu koleksi yang paling berharga di Museum Sonobudoyo adalah arca kepala Dyani Bodhisatwa dari perunggu berlapis emas. Arca ini ditemukan di Pathuk, Gunungkidul, pada tahun 1956 dan menjadi salah satu bukti kekayaan seni dan budaya di wilayah tersebut. Keindahan dan keunikan arca ini menarik minat banyak pengunjung untuk melihatnya secara langsung.

 

Koleksi Keris yang Mengesankan

Museum Sonobudoyo juga memiliki koleksi keris yang sangat mengesankan, dengan sekitar 1.200 buah keris dari berbagai daerah di Indonesia.

Keris-keris ini memiliki bentuk dan tipe yang bermacam-macam, mulai dari keris Jawa dengan berbagai luk (lekukan) hingga keris dari Aceh, Kalimantan, Madura, Bali, dan Sulawesi. Koleksi keris ini menunjukkan keragaman budaya dan keahlian pembuatan senjata tradisional di Indonesia

Fasilitas

 

Museum Sonobudoyo tidak hanya menawarkan pameran koleksi yang beragam, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung untuk kenyamanan pengunjung.

Di antaranya adalah ruang perpustakaan yang menyediakan informasi mengenai naskah-naskah dan arsip kuno. Pengunjung dapat membaca referensi karya tulis di tempat, meskipun tidak diperbolehkan meminjam atau membawa pulang naskah-naskah tersebut.

Untuk pengunjung yang ingin merasakan pengalaman budaya yang otentik, museum ini juga rutin mengadakan pentas wayang kulit dalam bahasa Jawa dan iringan musik gamelan. Pertunjukan ini digelar pada malam hari kerja mulai pukul 20.00 hingga 22.00 WIB, memberikan kesempatan bagi wisatawan domestik dan mancanegara untuk menikmati seni tradisional yang kaya makna.

Selain itu, terdapat gerai suvenir di kompleks museum yang menawarkan berbagai cinderamata khas Jogja, seperti kaos, miniatur, dan kerajinan tangan. Wisatawan juga dapat menikmati kuliner khas Jogja yang tersebar di sekitar Alun-Alun Utara, menambah pengalaman berkunjung yang menyeluruh.

Sebelumnya

Curug Awu Brebes : Lokasi, Harga Tiket, Jam Buka, Daya Tarik dan Fasilitas

Selanjutnya

Apa Itu Eksfoliasi ? Mengapa Penting ? dan Apa Manfaatnya ? , Berikut Penjelasan Lengkapnya

Wisata Rakyat