Beranda INFO Penyakit Antraks yang Ditularkan dari Hewan ke Manusia: Gejala dan Pencegahan
INFO

Penyakit Antraks yang Ditularkan dari Hewan ke Manusia: Gejala dan Pencegahan

Wisatarakyat.com – Antraks, menurut PAFI Kaur , merupakan penyakit infeksi serius yang dapat menular dari hewan ke manusia.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis yang membentuk spora dan mampu bertahan lama di lingkungan.
Antraks umumnya menyerang hewan ternak seperti sapi, kambing, domba, dan kuda, tetapi manusia juga bisa terinfeksi melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan hewan yang terinfeksi.

Penularan antraks ke manusia dapat terjadi melalui beberapa cara.
Pertama, melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewan seperti kulit, bulu, atau daging yang terkontaminasi.
Kedua, dengan mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi dan tidak dimasak dengan baik.
Ketiga, menghirup spora antraks yang tersebar di udara, misalnya saat memproses produk hewan yang terkontaminasi.
Antraks tidak menular dari manusia ke manusia, sehingga penularan hanya terjadi melalui kontak dengan sumber infeksi.

Gejala antraks pada manusia bervariasi tergantung pada jalur masuknya bakteri ke dalam tubuh.
Pada antraks kulit, gejala awalnya berupa benjolan kecil yang gatal, kemudian berkembang menjadi luka dengan pusat berwarna hitam.
Gejala ini biasanya muncul dalam 1-7 hari setelah terpapar.
Antraks pencernaan ditandai dengan mual, muntah, diare berdarah, dan nyeri perut, yang muncul dalam 1-7 hari setelah mengonsumsi daging terkontaminasi.
Antraks pernapasan, yang merupakan jenis paling berbahaya, menyebabkan gejala seperti demam, batuk, nyeri dada, dan kesulitan bernapas, yang muncul dalam rentang waktu 7 hari hingga 2 bulan setelah terpapar spora melalui inhalasi.

Pencegahan antraks melibatkan beberapa langkah penting.
Pertama, menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewan yang terkontaminasi.
Pastikan daging hewan dimasak hingga matang sempurna sebelum dikonsumsi.
Bagi pekerja yang memiliki risiko tinggi, seperti peternak atau pekerja di industri pengolahan produk hewan, sangat dianjurkan untuk menggunakan alat pelindung diri.
Vaksinasi terhadap hewan ternak di daerah endemik juga merupakan langkah pencegahan yang efektif.

Diagnosis antraks dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi keberadaan bakteri Bacillus anthracis.
Pengobatan antraks biasanya dilakukan dengan pemberian antibiotik seperti ciprofloxacin atau doxycycline.
Penting untuk memulai pengobatan sesegera mungkin guna mencegah komplikasi serius atau kematian.

Meskipun antraks merupakan penyakit yang jarang terjadi, kesadaran dan kewaspadaan terhadap penyakit ini tetaplah penting.
Dengan memahami cara penularan, gejala, dan langkah pencegahan, masyarakat dapat melindungi diri dan mencegah penyebaran antraks.

Sebelumnya

Bahaya Lintah Masuk ke Tubuh dan Cara Penanganannya yang Tepat

Selanjutnya

Penyebab Infeksi Cacing Tambang pada Manusia dan Cara Pencegahannya

Wisata Rakyat