Peran UMKM dalam Pembangunan Ekonomi

Penulis :Linda Arista (202010180311070), Universitas Muhammadiyah Malang
Wisatarakyat.com – Usaha Makro atau Kecil, Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki kontribusi besar di Indonesia. Selain itu, UMKM terbukti mampu bertahan dalam berbagai permasalahan ekonomi yang ada. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan pengembangan UMKM dengan melibatkan banyak kelompok. UMKM sendiri memiliki kontribusi yang cukup besar salah satunya adalah perluasan kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja, hal tersebut tentunya bisa menjadi jalan keluar atas permasalahan angka pengangguran di suatu negara, UMKM dapat membentuk Produk Domestik Bruto (PBD), Selain itu UMKM mampu menyediakan jaringan pengaman bagi masyarakat rendah untuk menjalankan kegiatan ekonomi produktif.
Wakil Presiden Indonesia Ma’ruf Amin optimis bahwa UMKM Indonesia berperan dalam pembangunan ekonomi. Hal tersebut disampaikan ma’ruf dalam acara peringatan puncak Hari UMKM Nasional dan peresmian logo baru Kementrian Koperasi dan UKM secara virtual. Mentri Koordinator Bidang Perekonomian menyampaikan bahwa tahun 2021 Kementrian Keuangan RI mengalokasikan anggaran untuk mendukung UMKM sebesar Rp 95,87 triliun.
Jumlah pelaku UMKM di Indonesia pada tahun 2021 mencapai angka 64,2 juta, hal tersebut berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,07 % atau Rp 8.573,89 triliun. Selain itu UMKM juga dinilai mampu menyerap 97% dari total angkatan kerja dan mampu menghimpun hingga 60,42 % dari total investasi di Indonesia.
Selama Pandemi Covid 19 yang berlangsung selama 1,5 tahun, UMKM semakin menyatu dengan ekonomi nasional walaupun pandemi menerjang sebagian besar bisnis UMKM di Indonesia. Namun dibalik itu pandemi telah membawa dampak positif terhadap industry tersebut salah satunya adalah mempercepat digitalisasi UMKM. Di era sekrang ini digitalisasi semakin relevan bagi UMKM untuk bertahan dan bertahan sebagai pelopor utama pemulihan ekonomi.
Dampak lain dari pandemi adalah mendorong shifting pola konsumsi barang dan jasa dari offline ke online, dengan adanya kenaikan trafik internet berkisar 15-20%. Hal ini menjadi momentum untuk mengakselerasi transformasi digital. Potensi digital ekonomi Indonesia juga masih terbuka lebar dengan jumlah populasi terbesar ke-4 di dunia dan penetrasi internet yang telah menjangkau 196,7 juta orang.
Namun, Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa digitalisasi UMKM Indonesia juga harus di dampingi dengan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pelaku usaha UMKM dan dukungan kebijakan akses pasar bagi produk-produk UMKM. Ma’ruf mempunyai harapan agar seluruh pihak berkomitmen terhadap UMKM dapat ditingkatkan, dengan cara pendampingan guna mendorong produktivitas UMKM.
Pemerintah Indonesia telah membuat program untuk mendukung UMKM, diantaranya adlah bantuan insetif dan pembiayaan melalui program PEN, Kredit Usaha Rakyat, Gerakan NAsional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), Digitaliasi pemasaran UMKM, Penguatan Wirausaha Alumni Program Kartu Prapekerja melalui Pembiayaan KUR, dan juga strategi jangka panjang meningkatkan kelas UMKM melalui UU Cipta Kerja.
baca juga :
- IKN Nusantara Sebagai Motor Inovasi Pembangunan Ekonomi Masa Depan
- Mengenal Pengertian dan Jenis-jenis Query Pada Database
- Serunya Festival Budaya Isen Mulang 2022: HUT Kalteng ke-65
- Untuk Kamu Yang Mau Mudik Lebaran 2022, InI Dia Tips Dan Syaratnya
- Alasan Kenapa Kamu Harus Menggunakan Paket Wisata Saat Liburan