Beranda KABAR 5 Pantai Paling Berbahaya di Dunia, Indah Dipandang, Berisiko di Balik Permukaannya
KABAR

5 Pantai Paling Berbahaya di Dunia, Indah Dipandang, Berisiko di Balik Permukaannya

Gambar : Unsplash

Wisatarakyat.com – Pantai kerap menjadi destinasi liburan favorit karena suasananya yang menenangkan dan lanskapnya yang memanjakan mata. Namun, tidak semua pantai menghadirkan pengalaman aman bagi wisatawan. Di sejumlah titik dunia, beberapa pantai justru menyimpan ancaman yang kerap tidak disadari para pelancong—mulai dari arus ganas, hewan laut berbahaya, hingga faktor keamanan sosial.

Berikut daftar pantai yang dikenal memiliki risiko tinggi bagi wisatawan, dihimpun dari berbagai laporan internasional.

1. Pantai Juhu, India

Pantai Juhu di Mumbai sudah lama menjadi ikon wisata perkotaan sekaligus lokasi favorit publik figur Bollywood. Kawasan ini terkenal karena panoramanya yang cantik, terutama saat sore menjelang malam.

Namun, popularitasnya tidak diikuti kondisi lingkungan yang baik. Juhu dinilai sebagai salah satu pantai dengan tingkat pencemaran tertinggi di Mumbai. Data dari kegiatan pembersihan pesisir menunjukkan dominasi sampah plastik yang mencapai lebih dari separuh total temuan. Bahkan, ratusan kilogram sampah berhasil dikumpulkan relawan hanya dalam satu aksi bersih pantai.

Masalah kebersihan ini tidak hanya mengganggu estetika, tetapi turut menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan bagi pengunjung.

2. Pantai Tamarama, Sydney

Tamarama di Sydney dikenal sebagai lokasi eksklusif yang kerap menjadi latar foto dan aktivitas para selebritas Australia. Pantai ini memiliki karakter yang unik: garis pantainya sempit, namun dikelilingi tebing indah yang membuatnya sangat fotogenik.

Meski tampak menawan, Tamarama termasuk pantai dengan tingkat bahaya tertinggi di New South Wales. Arus kuat dapat menyeret perenang ke arah bebatuan yang berada di sisi tanjung. Kondisi inilah yang membuat pantai ini sering ditutup sementara oleh pihak berwenang. Insiden kecelakaan laut juga tercatat beberapa kali terjadi, terutama saat gelombang sedang tinggi.

3. Second Beach, Afrika Selatan

Second Beach berada di kawasan Port St Johns yang terkenal dengan keindahan alamnya. Kombinasi pantai alami, sungai, dan barisan pegunungan membuat wilayah ini layak masuk daftar destinasi yang memikat wisatawan.

Namun, daerah ini juga dikenal sebagai salah satu lokasi serangan hiu paling mematikan di Afrika Selatan. Dalam beberapa tahun, sejumlah insiden fatal terkait hiu banteng pernah terjadi dan menimbulkan kekhawatiran wisatawan yang hendak berenang atau berselancar.

Penelitian yang dilakukan beberapa lembaga internasional menunjukan perubahan lingkungan—seperti curah hujan meningkat dan erosi pesisir—memicu hiu mendekat lebih jauh ke tepi pantai, meningkatkan potensi interaksi berbahaya dengan manusia.

4. Lamu Archipelago, Kenya

Kepulauan Lamu merupakan destinasi dengan daya tarik budaya yang kuat. Kota tuanya bahkan masuk daftar warisan dunia UNESCO berkat arsitektur Swahili yang bertahan sejak ratusan tahun lalu.

Di balik pesonanya, kawasan ini pernah menjadi sorotan global pada awal 2010-an akibat kasus penculikan wisatawan oleh kelompok bersenjata. Meski situasi keamanan kini lebih terkendali dan beberapa larangan perjalanan telah dicabut, persepsi risiko masih membayangi sebagian wisatawan, terutama karena lokasinya berdekatan dengan wilayah yang pernah mengalami serangan.

5. Camber Sands, Inggris

Camber Sands di East Sussex dikenal dengan hamparan pasir keemasan yang luas dan bukit-bukit pasir yang indah. Tempat ini kerap menjadi lokasi keluarga untuk bermain layang-layang hingga berselancar saat angin sedang kencang.

Namun, ketenangan pantai Inggris ini menyimpan bahaya tersembunyi. Arus balik (rip current) di kawasan tersebut diketahui sangat kuat sehingga mampu menyeret perenang berpengalaman sekalipun. Rekam jejak kecelakaan laut di area ini membuat otoritas setempat menetapkan penjagaan khusus di sepanjang musim liburan.

Petugas penyelamat pantai beberapa kali harus melakukan evakuasi cepat, termasuk kejadian di 2025 ketika dua wisatawan berhasil ditarik dari kondisi kritis.

Kesimpulan

Keindahan pantai tidak selalu menjamin keamanan pengunjung. Faktor lingkungan, kondisi alam, hingga keamanan sosial dapat menjadi risiko tersendiri. Bagi wisatawan, mengenali karakter tiap destinasi dan mengikuti arahan otoritas lokal menjadi langkah penting agar liburan tetap aman dan menyenangkan.

Jika Anda membutuhkan judul, meta deskripsi, atau versi yang lebih SEO-friendly, tinggal beri tahu saja.

Sebelumnya

Khofifah Sukses Wujudkan World Class Hospital, RSUD Dr. Soetomo Satu Satunya RSUD Masuk dalam Global Top 101-250 Academic Medical Centre 2025

Selanjutnya

5 Tempat Menyajikan Ayam Woku di Jakarta yang Wajib Dicoba

Wisata Rakyat