Wisatarakyat.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Indonesia tengah mempersiapkan sejumlah langkah strategis guna mengoptimalkan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) pada libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Strategi ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, dalam acara “Rakor Pembahasan Persiapan Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025” yang diselenggarakan secara daring pada Sabtu (23/11).

Dilansir dari Bhayangkara Utama  Ni Luh Puspa menjelaskan bahwa salah satu langkah awal yang dilakukan Kemenpar adalah penyusunan dan sosialisasi Surat Edaran Menteri Pariwisata yang mengatur penyelenggaraan kegiatan wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan selama masa perayaan Nataru. Surat edaran ini akan disebarkan kepada Kepala Daerah, Dinas Pariwisata di 38 provinsi, serta asosiasi usaha pariwisata dan pengelola destinasi wisata di seluruh Indonesia. “Kami akan menggelar rapat koordinasi pada awal Desember 2024 setelah surat edaran ini disebarkan untuk memastikan kesiapan seluruh stakeholder terkait,” ujar Ni Luh.

Langkah kedua yang disiapkan adalah melakukan kunjungan ke destinasi wisata yang diprediksi akan ramai dikunjungi wisatawan selama liburan akhir tahun. Destinasi-destinasi seperti pantai di Banten, Ancol Jakarta, Taman Safari di Puncak, dan Bali akan mendapatkan perhatian khusus. “Kami memetakan destinasi yang perlu perhatian khusus, termasuk kesiapan bandara di Bali untuk memastikan kelancaran kedatangan wisatawan,” tambahnya.

Kemenpar juga bekerja sama dengan berbagai mitra untuk merancang promo menarik dan paket wisata selama Nataru, guna menarik minat wisatawan. Salah satu kampanye besar yang akan dilaksanakan adalah JAJAN (Jalan-Jalan Akhir Tahun) #DiIndonesiaAja. Kampanye ini akan menggempur platform digital, termasuk media sosial dan situs resmi Kemenparekraf, dengan berbagai informasi tentang promo, rekomendasi destinasi wisata, serta informasi event di Indonesia.

Wamenpar Ni Luh Puspa juga menyoroti sejumlah event yang direncanakan berlangsung selama libur Nataru, di antaranya 10 event daerah, 3 event nasional, dan 4 event internasional yang akan membantu meningkatkan pergerakan wisatawan. “Event-event ini diharapkan bisa memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara,” jelasnya.

Menurut estimasi Kemenpar, potensi ekonomi dari pergerakan wisatawan domestik pada libur Nataru diperkirakan mencapai Rp117,3 triliun, dengan sekitar 78,2 juta perjalanan wisnus pada Desember 2024. Sementara itu, untuk wisatawan mancanegara, potensi ekonomi diperkirakan mencapai antara Rp22,55 triliun hingga Rp29,2 triliun, dengan prediksi jumlah pergerakan wisman mencapai 1,02 juta hingga 1,325 juta perjalanan.

Survei Kementerian Perhubungan juga menunjukkan bahwa pergerakan wisatawan domestik selama Nataru masih terpusat di Pulau Jawa, dengan Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, dan Jawa Barat menjadi daerah dengan kunjungan tertinggi. Destinasi yang diprediksi akan ramai dikunjungi wisatawan mencakup pantai, danau, laut, pusat kuliner, hingga pegunungan.

Namun, Wamenpar juga mengingatkan adanya tantangan yang mungkin timbul selama masa liburan, seperti kemacetan, perubahan cuaca, kenaikan harga barang dan jasa, serta kebersihan di destinasi wisata. Bahkan, bencana alam seperti erupsi Gunung Lewotobi yang masih berstatus awas turut menjadi perhatian. Ni Luh mengajak semua pihak untuk berkolaborasi lebih erat, agar Nataru kali ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata dan perekonomian nasional. “Kami berharap momen ini menjadi penggerak ekonomi dan memperkuat citra pariwisata Indonesia sebagai destinasi yang aman, nyaman, dan menarik,” tutupnya.

Bagikan: